Penyakit Celiac Jadi Penyebab Intoleransi Gluten, Ini Gejalanya

Anna Maria Anggita - Senin, 20 Juni 2022
Intoleransi gluten akibat penyakit celiac
Intoleransi gluten akibat penyakit celiac youngvet

Parapuan.co - Gluten merupakan protein yang ditemukan dalam padi, gangum, barley, dan gandum.

Sayangnya, tidak semua orang dapat mengonsumsi gluten. Ada dari kita yang mengidap kondisi intoleransi gluten.

Dilansir dari Healthline, salah satu penyebab intoleransi gluten yakni penyakit celiac.

Penyakit celiac menjadi bentuk paling parah dari intoleransi gluten, jika dibandingkan dengan sensitivitas gluten non-celiac dan alergi gandum.

Penyakit celiac sendiri adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan. Berikut berbagai gejala penyakit celiac:

1. Diare, Sembelit, dan Feses Bau

Individu dengan penyakit celiac mengalami peradangan di usus kecil setelah makan gluten akibat dari penyerapan nutrisi yang buruk.

Ketidaknyamanan pencernaan yang signifikan dan sering terjadi ialah diare atau sembelit.

Diare ini berdampak pada masalah kesehatan seperti kehilangan elektrolit, dehidrasi, dan kelelahan.

Baca Juga: Sering Dilakukan, 7 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Berbahaya untuk Usus

Penyerapan nutrisi yang buruk membuat pengidap penyakit celiac akan mengalami kotoran pucat dan berbau busuk pada fesesnya. 

2. Kelelahan

Merasa lelah menjadi kejadian umum orang-orang dengan gangguan autoimun, termasuk penyakit celiac.

Berikut ini deretan faktor yang diperkirakan berkontribusi terhadap kelelahan pada individu dengan penyakit celiac, antara lain sakit kronis, gangguan tidur, dan kondisi psikologis seperti depresi. 

3. Depresi dan Kecemasan

Ternyata, orang dengan masalah pencernaan tampaknya lebih rentan mengalami kecemasan dan depresi, termasuk mereka yang mengidap penyakit celiac.

Ada beberapa teori tentang bagaimana intoleransi gluten dapat mendorong depresi, yakni eksorfin gluten. 

Peptida yang terbentuk selama pencernaan beberapa protein gluten dapat mengganggu sistem saraf pusat hingga meningkatkan risiko depresi.

Baca Juga: Demi Jaga Kesehatan Reproduksi Perempuan, Ini Waktu yang Tepat Ganti Pembalut

Perubahan mikrobiota usus berpengaruh pada peningkatan jumlah bakteri berbahaya dan penurunan jumlah bakteri menguntungkan. Hal tersebut berpengaruh pada sistem saraf pusat dan meningkatkan risiko depresi.

4. Penurunan Berat Badan yang Tidak Dapat Dijelaskan

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan merupakan efek samping umum dari penyakit celiac tidak terdiagnosis.

Kondisi tersebut terungkap dalam Effect of a gluten-free diet on gastrointestinal symptoms in celiac disease.

Penelitian mengungkap dua pertiga pasien penyakit celiac telah kehilangan berat badan dalam enam bulan.

5. Nyeri Sendi dan Otot

Orang yang mengalami nyeri sendi dan otot itu bisa terjadi karena menderita penyakit celiac.

Kondisi tersebut terjadi karena pasien penyakit celiac memiliki sistem saraf yang terlalu sensitif.

Alhasil, kondisi tersebut memiliki ambang batas yang lebih rendah untuk mengaktifkan neuron sensorik dan menyebabkan nyeri pada otot juga persendian.

Dikarenakan penyakit celiac ini cukup berbahaya, maka sebaiknya kondisi ini dipantau dan dijaga dengan baik. Hindari berbagai pemicunya, termasuk tidak mengonsumsi gluten.

(*)

Baca Juga: Cegah Hipoproteinemia, Kenali Tanda Tubuh Alami Kekurangan Protein

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja