Perempuan pelaku UMKM, khususnya yang memiliki kondisi ekonomi menengah ke bawah (low-income household), juga masih kesulitan untuk mendapatkan akses digital dan finansial untuk meningkatkan bisnisnya.
Isu-isu tersebut menjadi bahasan utama dalam forum B20 Indonesia Women in Business Action Council (B20 WiBAC). Mengusung tema “Accelerating Inclusion of Women Micro, Small Medium Enterprise (MSMEs) in The Global Economy”, forum tersebut perdana digelar secara hybrid atau daring dan luring pada Jumat (17/6/2022).
Sebagai informasi, forum B20 WiBAC merupakan rangkaian pertemuan untuk menyambut Presidensi G20 Indonesia. Forum ini dilaksanakan untuk mendiskusikan kebijakan yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi global yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan. Salah satunya melalui pemberdayaan perempuan.
Dalam acara tersebut, Chair WiBAC sekaligus Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, kesenjangan gender merupakan tantangan nyata yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global.
Baca Juga: Kiat Bisnis dari UMKM Lokal yang Tembus Pasar Eropa Lewat Java In Paris
“Kurangnya akses, kesempatan, dan representasi perempuan pada posisi strategis di dunia wirausaha merupakan permasalahan yang harus kita tangani bersama. Inilah yang menjadi fokus pembahasan B20 Women in Business Action Council,” kata Ira.
Ira pun menyampaikan tiga rekomendasi langkah yang dapat dilakukan untuk mendorong inklusi perempuan dalam ekonomi global. Pertama, pemberdayaan pengusaha perempuan, dengan cara mengembangkan ekosistem yang dapat memberikan akses pada bantuan finansial, regulasi, hingga akses pada bantuan teknis bagi pelaku usaha. Sebagai tindak lanjut, jaringan bisnis perempuan dalam skala global harus terus dikembangkan.
Sebagai tindak lanjut, jaringan bisnis yang dikelola oleh perempuan dalam skala global juga harus terus dikembangkan.
Kedua, mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan dengan mempercepat akses perempuan pada lingkup digital atau sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), serta meningkatkan kemampuan yang diperlukan untuk dapat mengambil posisi-posisi pimpinan yang diperkuat dengan laporan berbasis gender.
Baca Juga: Ditunjuk Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia, Inilah Perjalanan Karier Maudy Ayunda