Impact investing dan pemberdayaan perempuan
Berdasarkan studi Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) pada 2020 lalu, salah satu sektor yang menjanjikan impact investing adalah pada perempuan pelaku usaha mikro.
Usaha mikro tersebut dinilai dapat memberikan kontribusi 135 miliar dolar AS (sekitar Rp 1,8 kuadriliun) pada PDB tahunan.
Selain itu, tren impact investing melalui microfinance marketplace ini juga mulai menyasar generasi milenial karena karakternya yang melek digital.
“Pendana milenial sangat berpeluang besar untuk menyuburkan tren impact investing di Indonesia. Dengan karakter yang melek digital serta kemampuan dan literasi keuangan yang baik,” jelas Rezki.
Hal tersebut sejalan dengan laporan Amartha yang bertajuk Social Accountability Report (SAR) 2019, jumlah pendana Amartha didominasi oleh generasi milenial yakni sebesar 68 persen.
Disusul dengan 19 persen oleh generasi X, dan 10 persen oleh generasi Z. Lebih lanjut, ketertarikan generasi milenial dalam tren ini juga merupakan wujud kepedulian generasi milenial terhadap investasi yang berdampak.
Di Amartha Finance sendiri, sasaran utama impact investing yang mereka jalankan adalah para pengusaha perempuan.
Di mana tak hanya mencari pemodal, tetapi terdapat sejumlah kegiatan pemberdayaan perempuan yang dijalankan.
Baca Juga: Sebelum Mulai, Kenali Keuntungan dan Risiko Investasi P2P Lending