Risiko Kebutaan! Ini Kata Dokter tentang Kosmetik yang Ganggu Kesehatan Mata

Citra Narada Putri - Jumat, 24 Juni 2022
Risiko kosmetik yang bisa ganggu kesehatan mata.
Risiko kosmetik yang bisa ganggu kesehatan mata. Makidotvn/iStockphoto

Parapuan.co - Pasca Covid-19 yang mengharuskan kita pakai masker, membuat riasan mata menjadi sangat penting. 

Mulai dari penggunaan eyeliner, eyeshadow, maskara hingga pensil alis bisa membuat tampilan keseluruhan riasan lebih cantik, kendatipun wajah tertutup masker. 

Memakai makeup mata memang bisa membuat riasan wajah terlihat lebih hidup, namun tak banyak yang menyadari bahwa bahan tertentu pada kosmetik untuk area ini perlu diwaspadai. 

Seperti yang dikatakan Dr. Diane Hilal-Campo, dokter mata di New Jersey, Amerika Serikat, ada bahan-bahan tertentu dalam riasan bisa merusak lapisan tertentu di mata dan membuatnya rentan terhadap infeksi.  

Menurutnya, seperti melansir dari Coveteur, bahan-bahan tersebut bisa menyebabkan komplikasi yang mengerikan. 

“Pertama-tama, blefaritis. Ketika kita tidak menggunakan bulu mata dengan benar dan menggunakan kosmetik mata yang tidak bersih, bisa menyebakan infeksi yang mengerikan. Termasuk bakteri, tungau (demodex), borok reaksioner, dan konjungtivitis blephoral,” ujar Dr. Hilal-Campo.

Ini dia penggunaan produk kosmetik yang bisa berdampak buruk bagi matamu:

Glitter Eyeshadow

Berdasarkan pengalaman Dr. Alexa Hecht, dokter mata di Toronto, ia hampir selalu menemukan eyeshadow di saluran air mata pada pasiennya. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makeup Wajib Punya dari Revlon, Lipstik hingga Eyeshadow

Padahal menurutnya, glitter pada eyeshadow bisa sangat merusak lapisan mata kita. 

Glitter yang tak sengaja masuk ke dalam mata bisa membuat luka kecil di permukaan.

Glitter memiliki tepi yang tajam. Jika (glitter) masuk ke dalam lapisan air mata, itu dapat memotong kornea dan menyebabkan lecet kecil,” tambah Dr. Hilal-Campo.

Disarankan, alih-alih menggunakan glitter eyeshadow, lebih aman menggunakan eyeshadow berbentuk krim yang punya efek berkilau daripada dalam bentuk bubuk. 

Tightlining

Tightlining adalah membuat riasan mata dengan eyeliner yang sangat dekat dengan mata, demi bisa memberikan tampilan mata agar terlihat lebih besar.

Walau bisa membuat riasan terlihat lebih cantik, namun rupanya tightlining justru tidak disarankan oleh dokter mata. 

“Saat kamu meletakkan produk di permukaan air (mata), pada dasarnya kamu memblokir kelenjar itu,” jelas Dr. Hecht.

“Kelenjar berada langsung di permukaan air dan garis air mengandung kelenjar meibom, ini mengeluarkan minyak ke dalam air mata kita,” tambahnya.

Baca Juga: Magnetic Eyeliner Kian Populer, Bagaimana Keamanannya untuk Mata?

Berulang kali memblokir kelenjar tersebut dapat secara serius mengganggu fungsi kelenjar ini.

Dan kerusakan ini dapat menyebabkan minyak yang dihasilkan secara alami berubah dari konsistensi seperti minyak menjadi tekstur pasta gigi.

Maka, disarankan oleh Dr. Hecht untuk mengaplikasikan eyeliner langsung di bawah bulu mata dan menghindari garis air.

Maskara

Maskara adalah salah satu produk kosmetik mata yang ternyata juga bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan mata.

Masalahnya terletak pada kandungan pengawet yang ada di dalamnya, yang ternyata buruk untuk kelenjar meibom dan permukaan mata.

"Maskara dapat menyebabkan masalah dengan sel-sel kornea kita,” ujadr Dr. Hilal-Campo.

Pengawet yang paling merusak yang ditemukan di maskara disebut benzoxonium klorida.

Namun masalahnya, maskara juga membutuhkan pengawet untuk menjaga tabungnya bebas dari bakteri saat kita mencelupkan brush-nya berulang kali. 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Bulu Mata Rontok, Salah Satunya Stres

“Pengawet adalah masalah, tetapi juga dibutuhkan pengawet karena kita tentu tidak ingin bakteri masuk ke area mata,” jelasnya.

“Bakteri sangat berbahaya bagi mata, termasuk kebutaan. Tetapi pengawet yang digunakan juga tidak boleh terlalu kuat,” papar Dr. Hilal-Campo lagi. 

Sementara menurut Dr. Hecht kita tidak boleh menggunakan maskara untuk jangka panjang.

“Direkomendasikan bahwa setiap bulan (maksimal tiga bulan), kamu harus mengganti maskara,” katanya.

Kamu juga dapat memperpanjang umur maskara dengan menggunakan spooly sekali pakai dengan setiap aplikasi. 

“Setiap kali kamu mencelupkan spoolie, ada bakteri dan kamu meletakkannya di matamu. Ini semacam pedang bermata dua,” tambah Dr. Hecht.

Serum Bulu Mata

Walau punya manfaat memanjangkan bulu mata, ternyata produk serum ini juga punya risiko yang perlu diwaspadai. 

Baca Juga: Benarkah Menggunakan Lash & Brow Serum Ini Bisa Buat Bulu Mata dan Alis jadi Lebat?

Dr. Hecht menjelaskan bahwa kebanyakan serum bulu mata mengandung analog prostaglandin, yang biasanya ditemukan dalam pengobatan glaukoma.

Ketika pasien mengobati glaukoma dengan bahan ini, mereka memang merasakan bulu mata yang lebih penuh.

Namun, seperti yang ditunjukkan oleh Dr. Hilal-Campo, analog prostaglandin justru sangat merusak kelenjar meibom.

Itu dia beberapa kosmetik yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan mata.

Memang sulit untuk mengubah kebiasaan kita merias area mata, namun untuk meminimalisir risiko tersebut, penting bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam penggunaannya. 

Jangan lupa untuk selalu mengikuti anjuran dokter demi bisa mendapatkan riasan mata yang cantik tanpa harus menyebabkan masalah baru.

(*)

Baca Juga: Riasan Mata Lebih Berwarna, Ini Rekomendasi Eyeshadow Palette Lokal

Sumber: Coveteur
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat