Ini Karakter Perempuan di Film Keluarga Cemara 2, Adhisty Zara Jadi Anak Sulung

Parapuan.co - Film Keluarga Cemara 2 mengenalkan penonton pada karakter perempuan yang kuat di tengah masalah keluarga.

Keluarga Cemara 2 sendiri kini sedang tayang di seluruh bioskop Indonesia.

Karakter perempuan dalam film yang disutradarai Ismail Basbeth ini bisa menyamakan posisi laki-laki dalam sebuah keluarga.

Keluarga Cemara 2 menceritakan tentang kisah keluarga Abah (Ringgo Agus Rahman) dan Emak (Nirina Zubir).

Abah sudah memperoleh pekerjaan baru dan tak punya waktu banyak untuk anak-anaknya.

Euis (Adhisty Zara), Ara (Widuri Putri Sasono) dan Agil (Niloufer Bahalwan) tengah berada di masa-masa membutuhkan perhatian.

Konflik terjadi ketika Ara mulai merasa kesepian dan menemukan ayam kecil untuk menjadi sahabatnya.

Ara pun rela melakukan apapun demi memenuhi keinginan sang ayam peliharaannya tersebut.

Menggali lebih dalam soal film ini, yuk simak tokoh perempuan berdaya di film Keluarga Cemara 2.

Baca Juga: 3 Alasan Wajib Nonton Film Keluarga Cemara 2 di Bioskop, Hadirkan Petualangan Anak yang Seru

1. Emak

Karakter Perempuan di Film Keluarga Cemara 2: Emak Visinema

Karakter perempuan Emak diperankan oleh aktris dan presenter, Nirina Zubir.

Emak adalah sosok ibu yang lembut dan memberikan perhatian sepenuhnya kepada tiga anak perempuannya.

Di sekuel Keluarga Cemara ini, tugas Emak terasa berat karena ketiga anaknya sedang dalam masa peralihan dan butuh perhatian.

Emak harus berjuang sendiri mengurus tiga anaknya karena Abah sibuk mencari nafkah di luar rumah.

Di lain sisi, Emak juga bertekad untuk tetap berjualan makanan demi mendukung perekonomian keluarga.

Emak juga memiliki karakter yang tegas dan jujur, sehingga ia dengan berani menyuarakan pendapatnya.

Walaupun bukan kepala keluarga, tokoh perempuan Emak sama kuatnya dengan Abah.

Baca Juga: Sinopsis Film Keluarga Cemara 2, Bakal Tayang 23 Juni di Bioskop

2. Euis

Karakter Perempuan di Film Keluarga Cemara 2: Euis Visinema Pictures

Karakter perempuan Euis diperankan oleh aktris muda Adhisty Zara.

Euis adalah anak sulung keluarga Abah dan Emak yang baru saja masuk SMA dan sedang menikmati masa remaja.

Di usia remajanya ini, Euis mulai sibuk dengan teman-teman dan kegiatan ekstrakulikulernya.

Di Keluarga Cemara 2 ini, Euis mulai merasakan jatuh cinta dengan teman sepermainannya.

Hal itu yang membuat Euis menuntut privasi kepada keluarganya, seperti punya kamar sendiri.

Masa peralihan ini membuat hubungan Euis dan Ara mulai berjarak karena Euis sibuk dengan dunianya sendiri.

Walau begitu, tokoh perempuan Euis tetap menjalankan tugasnya sebagai kakak yang penyayang dan protektif.

Baca Juga: Film Keluarga Cemara: Mimpi dan Harapan Anak Menjadi Kekuatan bagi Orang Tua

3. Ara

Karakter Perempuan di Film Keluarga Cemara 2: Ara Visinema

Ara, diperankan oleh Widuri Putri Sasono, adalah karakter yang menjadi sorotan di Keluarga Cemara 2 ini.

Duduk di bangku SD, Ara tumbuh menjadi anak yang punya rasa penasaran dan simpati yang tinggi.

Ara juga punya imajinasi dan kreativitas yang cukup liar, membuat keluarganya kadang bingung.

Kepolosan karakter Ara ini berhasil bikin banyak penonton gemas, lho.

Di Keluarga Cemara 2, Ara mulai merasakan pahitnya menjadi anak tengah yang sering dilupakan oleh orang tua.

Ara yang tadinya mendapat perhatian, kini harus mengalah untuk Agil, adik bayinya yang masih butuh asuhan Emak.

Merasa sendirian, Ara pun mencari pelarian dengan bermain bersama seekor ayam kecil bernama Ayam Neon.

Imajinasi Ara yang liar membuatnya percaya bahwa dirinya bisa berbicara dengan ayam peliharaannya tersebut.

Akibatnya, Ara rela pergi jauh dari rumah demi mewujudkan keinginan Ayam Neon untuk bertemu keluarganya.

Untungnya, Ara berkenalan dengan teman baru bernama Ariel (Muzzaki Ramadhan).

Bersama Ariel, Ara yang penuh rasa penasaran berpetualang hingga ke sebuah desa yang jauh dari rumah mereka.

Kawan Puan, itu dia tokoh perempuan utama yang ada di film Keluarga Cemara 2.

Baca Juga: Mudik ke Rumah Nenek? Ini 5 Rekomendasi Film Keluarga Netflix yang Penuh Nostalgia

(*)