Pada saat yang sama, penghasilan bisa dikatakan sebagai suatu ketidakpastian lo, Kawan Puan!
Mengembangkan bisnis dengan utang membuat seorang pengusaha optimis berlebihan.
Biasanya orang yang akan berutang atau sedang mengajukan utang, ia sangat optimis akan ada uang pada masa depan untuk membayar cicilannya.
Padahal, bagaimana kenyataan yang akan kamu alami? Betulkah seperti itu kejadiannya di alam nyata?
Kawan Puan, mengembangkan bisnis dengan utang berpotensi memporak-porandakan arus kas.
Bisnis yang dibangun dengan utang, bisa menyebabkan arus kas dan labanya negatif. Arus kas negatif atau minus dikenal juga dengan istilah bleeding atau berdarah-darah.
Hal ini dapat terjadi ketika sudah telanjur berutang tetapi kegiatan bisnis tidak sesuai dengan rencana awal.
Selain hal tersebut, masih banyak kesalahan-kesalahan fatal yang membuat pebisnis bangkrut.
Perihal kesalahan dalam mengelola utang ini, Kawan Puan bisa membaca selengkapnya dalam buku Lunas Utang Miliaran.
Buku ini juga menjelaskan tentang riba, menyajikan kisah nyata pebisnis yang kapok berutang, dan mengajak pembaca untuk berhenti berutang untuk bisnisnya.
Informasi lebih lanjut tentang buku ini bisa Kawan Puan dapatkan melalui Gramedia.com ya.
Baca Juga: Perempuan Ingin Membuka Bisnis Makanan dan Minuman? Ini 4 Hal yang Perlu Diperhatikan
Ditulis oleh: Virgiona Elsandra H – Editor Business & Money Elex Media Komputindo