Inilah yang mengakibatkan angka pernikahan dini sangat tinggi.
Selain itu, minimnya kesiapan menikah diri memberikan berbagai dampak buru termasuk angka kematian ibu dan bayi yang saat tinggi.
Tercatat pada 29 Juni 1970 menjadi puncak kristalisasi pejuang Keluarga Berencana untuk memperkuat program Keluarga Berencana (KB).
Karena hal ini, 29 Juni kemudian dikenal sebagai dimulainya Gerakan KB Nasional dan sebagai hari kebangkitan keluarga Indonesia.
Hal ini dikarenakan kesadaran untuk membangun keluarga ke arah keluarga kecil bahagia sejahtera melalui KB cukup tinggi.
Dengan keberhasilan KB, pada tahun 1992 Presiden Republik Indonesia saat itu menetapkan 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional.
Penetapan ini dilatarbelakangi pemberian penghargaan kepada rakyat Indonesia yang telah berjuang merebut dan mempertahanan RI dengan meninggalkan keluarganya.
Akhirnya, HARGANAS mendapat legilalitas dari pemerintah
Pada 15 September 2014 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 Tahun 2014, tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Indonesia dan bukan hari libur.
Kawan Puan, itu tadi sejarah Hari Keluarga Nasional.
Kemanapun kita pergi, keluarga akan selalu menjadi tempat kita pulang.
Selamat Hari Keluarga Nasional Kawan Puan!
Baca Juga: 4 Hidden Gem Edutainment Ramah Anak, Bisa Masuk List Liburan Keluarga
(*)