Dapatkan Premi Bruto Rp19 Triliun, Allianz Life Capai Kenaikan Premi 12,3%

Firdhayanti - Kamis, 30 Juni 2022
Laporan keuangan Allianz Life memiliki pendapatan premi bruto sebanyak Rp19 triliun.
Laporan keuangan Allianz Life memiliki pendapatan premi bruto sebanyak Rp19 triliun. Laksone

Dengan pertumbuhan bisnis yang positif, Allianz Life Indonesia membukukan total aset sebesar Rp 42,8 triliun.

Sementara kesehatan finansial perusahaan yang diukur oleh rasio Risk-Based Capital (RBC) tercatat sebesar 405% pada tahun 2021, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 120%.

Selama pandemi, Allianz Life Indonesia memberikan perlindungan kepada nasabah dengan membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp 13,5 triliun di tahun 2021.

Angka ini meningkat meningkat sebesar 20,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, untuk lebih dari 223.000 klaim asuransi jiwa dan kesehatan.

Peningkatan pembayaran klaim dan manfaat ini menunjukkan moment of truth bagi nasabah, terutama dalam situasi pandemi.

Hal ini disebabkan oleh situasi pandemi yang menyebabkan banyak masyarakat ingin melindungi keluarganya dalam masa sulit. 

Allianz Life Indonesia berhasil membukukan dan menjadi market leader untuk Weighted New Business Premium (WNBP) dengan pertumbuhan sebesar 11% dan market share 12%.

Pencapaian ini berlanjut hingga kuartal I tahun 2022, Allianz Life Indonesia masih terdepan
dengan market share WNBP sebesar 10,6%

Kedepannya, Allianz akan meningkatkan berbagai layanan berupa produk-produk baru dalam asuransi. 

Baca Juga: Penting! Antara Asuransi dan Investasi, Ini yang Harus Didahulukan

Selain itu, Allianz juga akan mendorong kolaborasi dengan pihak lain. 

“Kami senantiasa meningkatkan layanan melalui digitalisasi dan memperluas kanal distribusi, dengan cara merekrut agen yang memenuhi kualifikasi serta berlisensi, juga berkolaborasi lebih erat lagi dengan mitra perbankan.” tutup Bianto Surodjo, Business Director Allianz Life Indonesia. (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?