Parapuan.co - Bagi bayi, menyusu langsung pada payudara ibu adalah hal penting yang dapat ia lakukan segera setelah lahir.
Selain itu, bayi yang menyusu langsung dari ibunya juga akan mendapatkan antibodi alami.
Akan tetapi di zaman seperti sekarang, tampaknya menyusu langsung pada ibu sudah bukan lagi menjadi sesuatu yang 'wajib' mengingat banyaknya kondisi lain.
Bagi sebagian orang, hal itu mungkin akan menjadi mitos jika mempertimbangkan kondisi ibu dan bayi sendiri.
Lantas, bagaimana sebenarnya mitos dan fakta yang benar terkait menyusui bayi?
Simak penjelasan di bawah ini sebagaimana dikutip dari Washington Post!
Mitos pertama: Menyusui langsung
Orang tua baru, bahkan orang lain di sekitar juga pasti setuju jika ASI adalah yang terbaik.
UNICEF juga menyebut kalau menyusui merupakan hadiah terbaik yang dapat diberikan seorang ibu pada anaknya.
Baca Juga: Bayi Juga Bisa Mengalami Kebingungan Menyusu, Ini Tanda-tandanya
Senada dengan itu, masih banyak ungkapan lain menyinggung tentang berbagai manfaat positif menyusui langsung.
Ditambah lagi, secara medis ASI memang makanan yang sempurna bagi bayi, terutama untuk 6 bulan pertamanya.
Namun, orang sering kali lupa bahwa masih banyak pula tantangan menyusui langsung yang kurang dipertimbangkan.
Misalnya, jika bayi diadopsi oleh orang lain, bisa jadi ibu yang mengadopsi tidak mampu menyusui langsung.
Hal ini tentu membuat orang tua memilih memberikan susu menggunakan botol.
Jika mereka tidak mendapatkan donor ASI, tak jarang terpaksa harus menggunakan susu formula.
Kendati tidak bisa menjadi pengganti ASI, susu formula dapat menjadi pengganti asupan makanan bagi bayi.
Kiranya, tantangan semacam inilah yang membuat menyusui bayi secara langsung pada payudara menjadi sebuah mitos.
Mitos kedua: Bayi harus bersendawa usai menyusu
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan Suami untuk Dukung Ibu Menyusui, Apa Saja?
Sebagian orang menganggap bahwa menyendawakan bayi setiap selesai menyusu adalah hal yang standar.
Pandangan yang umum menilai, bayi menelan udara saat menyusu dan udara tersebut dapat menumpuk di dalam perut sehingga membuat tidak nyaman.
Maka itu, bayi perlu selalu disendawakan dengan menepuk lembut punggungnya setelah selesai menyusu.
Padahal, faktanya tidak selalu demikian lho, Kawan Puan. Karena bayi bisa saja mengeluarkan udara di perut melalui kentut.
American Academy of Pediatrics bahkan mencatat, bersendawa bisa jadi tidak perlu dilakukan.
Ini karena sebagian bayi mungkin saja tidak menelan terlalu banyak udara ketika menyusu, sehingga mereka tak perlu bersendawa.
Itulah kira-kira mitos dan fakta tentang menyusui yang sampai kini masih banyak dipercaya.
Bagaimana menurut Kawan Puan?
Baca Juga: Mengenal Bingung Puting pada Bayi dan Cara Tepat Mengatasinya
(*)