Parapuan.co - Sudah bukan hal yang baru lagi produk perawatan kulit khusus yang diracik oleh dokter disebut-sebut bisa menyebabkan ketergantungan.
Meski banyak perempuan yang berminat untuk mendapatkan personalized skincare, namun tak sedikit pula yang takut karena mitos tersebut.
Head of Pharmacy ZAP, dr. Nina Tarita Elsajuva, S.Si, MM., Apt. mengaku sudah tak asing lagi dengan persepsi masyarakat mengenai krim racikan dokter.
Untuk meluruskan miskonsepsi mengenai perawatan krim racikan dokter, ia menjelaskan bahwa jenis perawatan ini sebenarnya tidak menyebabkan ketergantungan.
Hanya saja, ketika penggunaannya dihentikan, kulit akan kembali ke pola awal sebelum perawatan dilakukan.
“Bila krim racikan dokter dihentikan penggunaannya, maka kulit akan kembali ke “pola asli’’ kulit tersebut. Entah itu pada awalnya berminyak, jerawat, atau kusam,” terang dr. Nina dalam siaran pers ZAP yang diterima PARAPUAN.
Menurutnya, untuk mempertahankan kondisi kulit yang sudah baik usai menggunakan krim racikan dokter, kamu memang harus tetap konsisten melakukan perawatan.
“Dengan demikian, tidak benar jika ada istilah ketergantungan. Layaknya proses pemeliharaan, kita harus tetap teratur menggunakan produk perawatan jika ingin mempertahankan kondisi kulit yang sudah baik,” sambungnya.
Meskipun kerap ditemui krim racikan dokter dapat mengakibatkan kulit mengelupas untuk sementara waktu, namun terdapat mitos jika pengelupasan akan mengakibatkan lapisan kulit menjadi tipis.
Baca Juga: Skincare atau Krim Dokter, Mana yang Lebih Baik? Ini Kata Dokter Kulit
Ini tentunya merupakan miskonsepsi yang perlu diluruskan, sebab ketika memakai krim racikan dokter pun, kulit akan terus mengalami regenerasi.
“Kulit kita akan beregenerasi secara terus-menerus sehingga tidak benar jika dikatakan kulit akan menjadi semakin tipis. Krim akan membantu proses regenerasi dengan membersihkan sel kulit mati yang sudah tertumpuk di lapisan kulit terluar,” kata dr. Nina menekankan.
Ia menegaskan, pengelupasan selama masa perawatan merupakan hal yang cukup wajar dan tak perlu dikhawatirkan.
“Justru regenerasi kulit yang terhambat dapat menyebabkan kusam, kerutan dan warna kulit tidak merata,” jelasnya lagi.
Keberhasilan program perawatan juga akan dipengaruhi oleh kepatuhan atau kedisiplinan masing-masing individu untuk mencapai skin goals mereka.
Hal tersebut mencakup menaati jadwal konsumsi atau penggunaan obat secara teratur, tepat takaran dalam setiap kali pemakaian obat, serta konsultasi berkala dengan dokter secara rutin.
Tak hanya itu saja, gaya hidup dan pola makan juga perlu diperhatikan karena turut berefek pada kesehatan kulit.
Selain itu, kamu juga perlu menghindari faktor pencetus proses penuaan, seperti matahari atau polusi udara, yang memiliki kontribusi dalam keberhasilan program perawatan kecantikan.
Nah, dari penjelasan dr. Nina di atas, maka Kawan Puan tak perlu takut atau ragu, ya, untuk mendapatkan personalized treatment atau skincare dari dokter!
Baca Juga: Atasi Masalah Kulit Lebih Efektif, ZAP Rilis Home Treatment dengan Obat Racikan
(*)