Parapuan.co - Harian Kompas yang berkolaborasi dengan East Ventures telah menyelenggarakan Bincang Dua Puluh pada Kamis (30/6/2022).
Acara yang diselenggarakan di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat ini berjudul Building Sustainable Investing Ecosystem.
Berbagai narasumber menghadiri acara ini, mulai dari sisi pemerintahan hingga swasta.
Adapun para narasumbernya adalah Arief Budiman (Deputy Chair of Finance & Infrastructure), Wempi Saputra ( Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional/Indonesai Finance Deputy Sustainable Finance Working Group G20), Yusuf Rendy (Ekonom CORE Indonesia), Melisa Irene (Partner of East Ventures), Jonathan Bryan (Chief Platform Officer of Koin Works).
Sebagaimana diketahui, rendah emisi dan kehidupan berkelanjutan menjadi tuntutan pada berbagai negara di belahan dunia.
Tak sampai di situ, pengembangan program keuangan hijau berkelanjutan juga tengah digalakkan kesadarannya dalam dunia usaha.
Dari beragam faktor tersebut menjadikan isu terkait program keuangan hijau khususnya sustainable investing atau investasi berkelanjutan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST atau Environmental, Social, and Governance (ESG)) menjadi tren global di tahun 2022.
Karenanya, sustainable investing turut diangkat menjadi isu penting dalam acara presidensi G20 Indonesia yang diadakan sepanjang tahun 2022.
Dalam diskusi ini, Indonesia berada dalam masa transition finance yang masih mempersiapkan banyak hal.
Baca Juga: Joko Widodo Sebut Indonesia Punya Potensi Besar di Ekonomi Hijau
Untuk mendorong akselerasi implementasi program sustainable financing dalam momen presidensi G20 Indonesia, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor khususnya stakeholder terkait dari pemerintah hingga swasta.
Perusahaan pemodalan sebagai investor menjadi salah satu sektor yang berperan mendorong pengembangan ekosistem sustainable investing dengan mendukung bisnis berkelanjutan sebagai faktor pemicu pertumbuhan ekonomi.
Terkait dengan hal tersebut, East Ventures sebagai salah satu perusahaan pemodalaan
berbasis teknologi mendukung penerapan program keuangan hijau berkelanjutan.
Dalam kerangka kerja, praktik LST dan ESG kerap dilibatkan dalam mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Dengan teknologi inovatif, East Ventures telah bekerja sama dan menyaksikan ratusan entrepreneur yang telah mengubah arah ekonomi Asia Tenggara untuk mencapai perbaikan masyarakat secara keseluruhan.
Partner of East Ventures, Irene mengungkapkan saat ini mereka berfokus pada perusahaan teknologi dalam investasi berkelanjutan.
Kendati begitu, setiap perusahaan bisa melakukan caranya masing-masing untuk ikut berpartisipasi.
"Kita memang fokus kita ke perusahaaan teknologi, namun yang kita lihat adalah ini tuh bukan sebuah industry, jadi setiap company akan bisa punya cara untuk mereka lakukan untuk lebih baik dan mereka complain untuk hal-hal seperti ini,"
Digitalisasi, inisiatif, dan kemitraan yang berkelanjutan diperlukan untuk mempromosikan masa depan yang hijau, efisien, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, ini Perbedaan Green Economy dan Ekonomi Sirkular
Dalam hal ini, Irene berharap masyarakat lebih melek mengenai ekonomi hijau dan berkelanjutan.
"Mungkin untuk lebih banyak masyarakat yang tau konsepnya seperti apa, dan mungkin dengan masyarakat lebih bnyak tau, kedua harapannya founder-founder start up itu mereka jauh lebih melek supaya lebih tau apa yang harus mereka lakukan," tutup Irene. (*)