Parapuan.co - Kualitas udara di Jakarta beberapa hari terakhir ini dapat dikatakan tidak sehat dan bisa berbahaya bagi ibu hamil.
Berdasarkan IQAir, hari ini, Sabtu (2/7/2022) data terakhir pada pukul 17.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) mencapai nilai 165.
Dengan konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 16,7 kali nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bagi Kawan Puan yang saat ini sedang mengandung, hendaknya waspada akan kualitas udara di Jakarta ini ya, pasalnya dapat berakibat buruk baik untuk ibu maupun bayi.
Dilansir dari American Pregnancy, berikut ini dampak kualitas udara yang buruk bagi ibu hamil:
1. Autisme
Ibu hamil yang terpapar polusi partikel tinggi selama trimester ketiga itu sebaiknya berhati-hati.
Sebab mereka dua kali lebih mungkin melahirkan anak dengan autisme, terutama jika tinggal di dekat jalan raya dengan partikel tertinggi.
Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk tinggal di lingkungan dengan udara bersih selama kehamilan.
Baca Juga: Belajar dari Menpan-RB Tjahjo Kumolo, Ini Cara Jaga Kesehatan Paru-Paru
2. Kelahiran prematur
Kualitas udara yang buruk alias tinggi polusi berisiko membuat bayi lahir secara prematur.
Anak-anak yang lahir sebelum waktunya memiliki risiko yang signifikan terhadap:
- Gangguan neurologis.
- Cacat fisik permanen.
3. Masalah kesuburan
Apabila Kawan Puan berencana untuk memiliki anak, sebaiknya berhati-hati dengan udara yang dihirup.
Pasalnya polusi udara berkontribusi pada tingkat kesuburan baik pada laki-laki maupun perempuan.
Di samping itu, kualitas udara yang buruk juga membuat seorang perempuan berisiko alami keguguran.
Baca Juga: Ini Pentingnya Automated External Defibrillator untuk Henti Jantung Mendadak
4. Asma
Kualitas udara yang buruk dapat memperburuk kondisi asma.
Bagi ibu hamil yang mengidap asma, polusi udara dapat menyebabkan preeklamsia.
Preeklamsia merupakan suatu kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dan penurunan fungsi hati dan ginjal.
Agar tidak terjangkit preeklamsia ibu hamil sebaiknya mengelola kondisi asma dengan baik.
Akan tetapi jika asma tidak ditangani, maka dapat menimbulkan dampak:
- Bayi menderita kekurangan oksigen.
- Bayi mengalami pertumbuhan yang buruk.
- Kelahiran prematur.
- Berat badan lahir rendah.
Tak hanya itu saja, paparan polusi udara juga dapat meningkatkan kemungkinan bayi terkena asma di kemudian hari karena polusi partikel menembus plasenta.
Baca Juga: Waspada! Ini Berbagai Dampak Polusi Udara pada Masa Kehamilan
(*)