Parapuan.co - Kawan Puan, memberi dan menerima barang lungsuran barang kali sudah jadi hal biasa bagi sebagian orang.
Akan tetapi sebagian lainnya mungkin saja canggung menerima dan sungkan jika akan memberikan barang lungsuran kepada orang lain.
Pasalnya, ada orang yang senang menerima barang lungsuran, terlebih kalau baginya itu merupakan sesuatu yang baru.
Namun, bisa jadi ada yang merasa canggung atau bahkan tersinggung menerima barang lungsuran karena bekas pakai.
Oleh sebab itulah, menerima maupun menolak barang lungsuran ternyata ada etikanya.
Seperti apa? Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari Pairedlife.com!
1. Bersikap jujur
Pertama, jujurlah pada pemberi hadiah apakah kamu akan menggunakan barang darinya atau tidak.
Jika tidak dan bermaksud menolak, kamu bisa memberikan alasan seperti di bawah ini agar tidak menyinggungnya:
Baca Juga: Berikut Ini 5 Etika Makan Bersama Keluarga saat Lebaran, Simak!
- Terima kasih, tapi kami merasa barang yang ada sudah cukup. Saya yakin ada orang lain yang lebih membutuhkannya dan bisa menerimanya.
- Kami sedang membereskan barang-barang di rumah. Kurasa kami tidak memerlukan barang tambahan.
2. Bersyukur
Kedua, ketahuilah bahwa orang yang menawarkan barang lungsuran mungkin berniat tulus untuk membantu.
Barangkali ia tahu ke mana harus menyumbangkannya, tetapi memilih untuk menawarkannya pada orang yang dikenal terlebih dulu.
Alih-alih merasa tersinggung, sampaikanlah ucapan terima kasih padanya atas pemberian tersebut.
3. Ajukan pertanyaan
Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah menanyakan bagaimana jika barang yang diberikan ternyata tidak cocok.
Misalnya seseorang memberikan baju bayi untukmu yang baru melahirkan, dan ternyata bajunya sudah kekecilan, apa yang harus dilakukan.
Apakah baju tersebut bisa dikembalikan atau orang yang memberi merelakan jika kamu memberikannya lagi ke orang lain.
Nah, semoga kamu tidak canggung lagi jika hendak menerima atau menolak barang lungsuran dari orang lain yah.
Baca Juga: Berkaca dari Inventing Anna, Ini 5 Etika Berteman Sesama Perempuan
(*)