Kerap Disebut Berbahaya, 6 Mitos Terkait Kandungan Silikon pada Skincare Ini Tak Perlu Dipercaya

Ardela Nabila - Senin, 4 Juli 2022
Mitos kandungan silikon dalam skincare.
Mitos kandungan silikon dalam skincare. SunnyVMD

Inilah yang kemudian menyebabkan sebum atau minyak menjadi sulit menembus lapisan terluar kulit dan menyumbat pori-pori.

4. Silikon Menyebabkan Jerawat

Miskonsepsi mengenai silikon lainnya ialah kandungan ini bisa menyebabkan jerawat, padahal belum ada bukti pendukung pernyataan ini.

Sifat silikon yang permeabel dan non-iritasi justru dapat membantu melembutkan serta menghaluskan tekstur kulit kasar karena jerawat.

Silikon bahkan telah terbukti dapat membantu mengatasi kulit kering dan bersisik dari penggunaan kandungan retinoid.

5. Silikon Mencegah Proses Eksfoliasi Alami pada Kulit

Tak sedikit orang yang khawatir menggunakan skincare berbahan dasar silikon karena disebut dapat menghambat proses eksfoliasi alami pada kulit.

Ternyata, silikon yang terasa lebih berat di kulit pun masih tetap bisa mempertahankan skin barrier.

Baca Juga: Sebabkan Mahasiswi Meninggal Dunia, Apa Itu Suntik Silikon dan Bahayanya?

Pada kulit kering maupun terhidrasi, silikon tidak akan menghentikan proses pengelupasan alami ini.

Silikon yang terasa lebih ringan tidak akan menghalangi sel-sel kulit untuk mengelupas secara alami.

6. Silikon Merupakan Kandungan Beracun untuk Kulit

Mitos terakhir mengenai silikon pada skincare yang tak perlu dipercaya ialah ia merupakan kandungan yang toksik atau beracun untuk kulit.

Jenis silikon yang ada dalam produk kosmetik berarti sudah terbukti tidak beracun untuk diaplikasikan ke kulit.

Jenis-jenis silikon tersebut juga tak akan membuat kulit menjadi iritasi, artinya kandungan silikon di dalam produk kosmetik tidak perlu dikhawatirkan.

Itu dia berbagai mitos seputar kandungan silikon di dalam skincare yang tak perlu kamu percaya. Dari keenam mitos di atas, mana yang paling sering kamu dengar?

(*)

Sumber: Paulaschoice.com
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?