Parapuan.co - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar Festival Generasi Pancasila, Selasa (5/7/2022).
Di dalam rangkaian acara, peserta yang sebagian besar merupakan siswa-siswa sekolah dasar hingga menengah dapat memilih antara tiga kelas.
Di antaranya Kelas Generasi Dongeng, Kelas Generasi Kreatif, dan Kelas Generasi Mandiri yang berlangsung secara virtual.
Di Kelas Dongeng, Festival Generasi Pancasila menggandeng pendongeng yang akrab disapa Kak Iwan Manga untuk membawakan cerita inspiratif.
Kak Iwan membawakan dongeng berjudul Panca dan Syila yang bisa jadi alternatif untuk diceritakan kepada anak-anak.
Seperti apa dongeng yang dibacakan oleh Kak Iwan Manga? Yuk, simak kisahnya di bawah ini!
Dongeng Anak Panca dan Syila
Alkisah, hiduplah dua ekor anak burung garuda bernama Panca dan Syila yang pandai terbang.
Sayang, keduanya sangat sombong. Mereka bahkan sering menghina hewan-hewan lain.
Baca Juga: 7 Manfaat Membacakan Dongeng untuk Anak sebelum Tidur, Apa Saja?
Panca menghina bebek karena tidak bisa terbang. Lalu Syila, mengerjai dan menertawakan kodok yang kepalanya kejatuhan buah kelapa.
Suatu hari Panca dan Syila kelaparan, kemudian mereka terbang mencari makan.
Mereka pun melihat buah pisang yang matang di tepi danau, dan bermaksud untuk mengambilnya.
Syila mendarat lebih dulu dan mengambil satu sisir buah pisang yang kulitnya sudah menguning.
Setelah itu, Panca meminta pada Syila tetapi Syila menolak. "Tidak mau, kan aku yang mengambilnya," kata Syila.
"Tapi aku yang melihatnya lebih dulu," ucap Panca. Mereka pun berebut sesisir buah pisang tersebut.
Kemudian, buah pisang itu jatuh dan tenggelam di dasar danau. Mereka panik karena tidak bisa tenggelam.
Melihat kodok di tepi danau, Syila meminta bantuan untuk diambilkan buah pisang yang tenggelam tadi.
Kodok yang pernah dikerjai dan ditertawakan oleh Syila ternyata tidak dendam dan sudah memaafkan. Ia bersedia membantu.
Baca Juga: Rayakan Hari Anak Nasional dengan Mendengarkan Podcast 'Dongeng Pilihan Orangtua' bersama Buah Hati!
Sementara itu, kodok tidak bisa melakukannya sendiri dan meminta bantuan kepada bebek, temannya.
Bebek yang tahu bahwa Panca juga membutuhkan pisang itu untuk dimakan, rupanya bersedia untuk membantu.
Kodok dan bebek pun bekerja sama mengambil buah pisang tadi. Sayangnya, kodok tidak sanggup jika mengambil sesisir.
Syila pun punya ide. "Bagaimana kalau mengambilnya satu persatu agar lebih ringan?"
Ide itu disetujui, kemudian kodok dan bebek mengambil pisang satu persatu dari dasar danau.
Setelah terkumpul, Panca dan Syila berbagi pisang tersebut dengan kodok dan bebek. Mereka pun berteman.
Pesan Positif dari Dongeng Panca dan Syila
Dongeng di atas mengandung pesan bahwa kita tidak boleh sombong dan menghina orang lain.
Karena, bisa jadi suatu saat kita membutuhkan bantuan orang yang kita hina.
Kawan Puan, dongeng di atas bisa kamu ceritakan kepada anak, keponakan, atau muridmu, lho.
Siapa tahu, kisah ini juga menginspirasimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Baca Juga: Hari Dongeng Sedunia, Ini 5 Tips untuk Menjadi Pendongeng yang Baik
(*)