Selain Mon Soleil, Indonesia juga mengirimkan wakil di kategori Inclusion, yaitu Stealth Squad dari ITB dengan inovasinya SunQuare terkait sinar UV untuk orang-orang yang memiliki kulit sensitif terhadap matahari, seperti pengidap albino dan vitiligo.
Sementara untuk kategori Green, Indonesia diwakili oleh tim Musaceae dari Indonesia International Institute for Life-Sciences (i3L) dengan inovasinya yang menggunakan Banana Pseudostem dalam memberikan alternatif baru untuk kertas minyak yang terbuat dari selulosa.
Ketiga tim mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari para ahli dari L’Oréal di bidangnya untuk menghadapi tahap semifinal internasional pada bulan Mei 2022.
Kemudian pada 1 Juli 2022 lalu, Mon Soleil berhasil masuk sebagai perwakilan Indonesia di final internasional.
Angela berharap, semoga ke depannya inovasi yang dihadirkan oleh timnya bisa memberikan manfaat nyata.
“Semoga inovasi kami, HyperSync, bisa memberikan manfaat nyata bagi masa depan industri kecantikan,” ungkapnya.
Sementara terkait ajang L’Oréal Brandstorm, Yenita Oktora selaku Chief Human Resources Officer L’Oréal Indonesia berharap ke depannya ajang ini bisa terus menjadi wadah bagi para talenta terbaik.
“Kami berharap kompetisi L’Oréal Brandstorm dapat terus menjadi wadah bagi para talenta terbaik yang ada di dunia, termasuk Indonesia, untuk dapat terus berinovasi dan maju membawa perubahan yang lebih baik untuk menjawab berbagai tantangan dunia di masa sekarang dan masa depan,” kata Yenita.
(*)
Baca Juga: Perjalanan Karier Yenita Oktora, 11 Tahun Berkarier di L'Oreal Indonesia