Parapuan.co - Kabar kurang menyenangkan datang dari keluarga Ayu Ting Ting.
Sang ayah, Abdul Rozak sempat dilarikan ke rumah sakit beberapa waktu lalu.
Ayah Ayu Ting Ting dilarikan ke rumah sakit setelah pulang umroh.
Sempat diduga karena kelelahan, ternyata ayah Ayu Ting Ting sampai harus menjalani operasi karena penyakit yang dideritanya.
View this post on Instagram
"Ayah melakukan operasi itu pada Kamis (30/6/2022) jam setengah 5 sore," ujar Ayu Ting Ting dikutip dari Youtube Qis You TV, Senin (4/7/2022).
Hampir satu pekan Ayah Ojak di rawat di Rumah Sakit Bunda Margonda, Depok Jawa Barat. Ayu pun mengungkapkan kalau Ayah Ojak mengalami sakit Hernia.
"Ayah melakukan operasi hernia, sebelum umrah sudah operasi, tapi hernianya belum apa-apa," ungkapnya.
Lalu apa sebenarnya penyakit hernia itu dan seberapa bahayanya?
Kenali berbagai penyebab dan gejalanya sebelum terlambat.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Sempat Jatuh Sakit di Tanah Suci, Umi Kalsum Ungkap Kondisi Terakhir Putrinya
Hernia terjadi ketika organ internal mendorong melalui titik lemah di otot atau jaringan.
Ada beberapa jenis hernia yang bisa kamu alami antara lain, hernia inguinalis, hernia femoralis, hernia umbilikalis dan hernia hiatus. Jika kamu menderita hernia, penting untuk mengobatinya dengan cepat.
Hernia terjadi ketika organ dalam atau bagian tubuh lainnya menonjol melalui dinding otot atau jaringan yang biasanya menampungnya.
Kebanyakan hernia terjadi di dalam rongga perut, antara dada dan pinggul. Bentuk hernia yang paling umum adalah:
Hernia inguinalis: Pada pria, kanalis inguinalis merupakan saluran untuk korda spermatika dan pembuluh darah yang menuju ke testis.
Pada perempuan, kanalis inguinalis mengandung ligamen bundar yang memberikan dukungan untuk rahim.
Pada hernia inguinalis, jaringan lemak atau bagian dari usus menusuk ke selangkangan di bagian atas paha bagian dalam. Ini adalah jenis hernia yang paling umum, dan lebih sering menyerang pria daripada perempuan.
Hernia femoralis: Jaringan lemak atau sebagian usus menonjol ke selangkangan di bagian atas paha bagian dalam. Hernia femoralis jauh lebih jarang daripada hernia inguinalis dan terutama menyerang perempuan yang lebih tua.
Baca Juga: Hati-Hati Wabah PMK Jelang Iduladha, Kenali Tanda Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak
Hernia umbilikalis: Jaringan lemak atau bagian usus mendorong melalui perut dekat pusar (pusar).
Hiatal (hiatus) hernia: Bagian dari perut mendorong ke dalam rongga dada melalui lubang di diafragma (lembaran horizontal otot yang memisahkan dada dari perut).
Mengutip dari Cleveland Clinic, hernia inguinalis dan femoralis disebabkan oleh melemahnya otot yang mungkin sudah ada sejak lahir, atau terkait dengan penuaan dan ketegangan berulang pada daerah perut dan selangkangan.
Ketegangan tersebut mungkin berasal dari aktivitas fisik, obesitas, kehamilan, sering batuk, atau mengejan di toilet karena sembelit.
Orang dewasa mungkin mendapatkan hernia umbilikalis dengan mengejan di daerah perut, kelebihan berat badan, batuk berat yang berlangsung lama atau setelah melahirkan.
Penyebab hernia hiatus tidak sepenuhnya dipahami, tetapi melemahnya diafragma seiring bertambahnya usia atau tekanan pada perut bisa berperan.
Hernia di perut atau selangkangan dapat menghasilkan benjolan atau tonjolan yang terlihat yang dapat didorong kembali ke dalam, atau yang dapat hilang saat berbaring.
Baca Juga: Jelang Iduladha, Waspadai Gejala dan Tanda Kolesterol Tinggi
Tertawa, menangis, batuk, mengejan saat buang air besar, atau aktivitas fisik dapat membuat benjolan muncul kembali setelah didorong masuk.
Gejala hernia lainnya meliputi:
- Pembengkakan atau tonjolan di selangkangan atau skrotum (kantong yang berisi testis).
- Peningkatan rasa sakit di lokasi tonjolan.
- Sakit saat mengangkat.
- Peningkatan ukuran tonjolan dari waktu ke waktu.
- Sensasi nyeri yang tumpul.
- Rasa penuh atau tanda-tanda obstruksi usus.
Dalam kasus hernia hiatus tidak ada tonjolan di bagian luar tubuh.
Sebaliknya, gejala mungkin termasuk mulas, gangguan pencernaan, kesulitan menelan, sering regurgitasi (membawa makanan kembali) dan nyeri dada.
(*)