Perjalanan karier Arawinda
Ara mulai menekuni dunia seni dan teater sejak usia belia, yakni 6 tahun.
Wajahnya muncul di dunia layar kaca pertama kali lewat film Galih dan Ratna yang tayang pada 2017 lalu.
Setelah memantapkan hati untuk terjun ke dunia hiburan tanah air, ia bergabung dengan manajemen Kite Entertainment pada 2019.
Sejak saat itu, Ara mulai rajin untuk casting film-film di usia 17 tahun.
Namun tetap saja perlakuan diskriminasi kerap dialami Ara, karena wajahnya dinilai tidak sesuai dengan standar kecantikan ala barat.
Bahkan ia sampai mengalami penolakan usai casting sebanyak 30 kali.
Ternyata hal itu tidak menyurutkan Ara dalam meraih mimpi dan cita-citanya.
Pada Desember 2020, Ara terpilih sebagai salah satu pemeran di film antologi Quarantine Tales dalam segmen Happy Girls Don't Cry.
Baca juga: Seperti Kamila Andini, Ini Cara dan Syaratnya Menjadi Sutradara Film
Film tersebut membuat dirinya terpilih sebagai Aktris Pendatang Baru di ajang penghargaan Piala Maya 2020.
Pada 2021, Arawinda mendapat peran pertamanya dalam film panjang dan juga menjadi pemeran utama "Yuni".
Dari film ini Arawinda berhasil meraih penghargaan dari Festival Film Indonesia 2021 sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik.
Prestasi Ara tak berhenti di situ saja. Ia memperoleh Piala Maya untuk kategori Aktris Utama Terpilih, Best Actress untuk penghargaan Red Sea International Film Festival, Asian World Film Festival lewat kemampuan beraktingnya di film Yuni.
Itulah tadi profil serta perjalanan karier Arawinda Kirana yang ternyata tidak semulus seperti yang dibayangkan.
Ternyata di balik skandal yang saat ini tengah beredar, Ara adalah sosok aktris muda berprestasi di Indonesia. (*)