Selain itu, ia juga berharap rangkaian pertemuan ini bisa mendorong pertumbuhan industri aset kripto dan blokchain di Indonesia.
Di samping itu, para panelis dalam pertemuan juga bisa lebih mengenal konsep CBDC yang menggunakan teknologi blockchain untuk memberi akses luas dan mendorong inklusi keuangan.
Untuk Kawan Puan ketahui, aset kripto saat ini telah diakui global dengan masuk sebagai pembahasan utama dalam agenda tahunan World Economic Forum (WEF) yang digelar Mei lalu.
Aset kripto dan blockchain kini sudah tak dipandang sebelah mata oleh pemimpin ekonomi global.
Kesempatan ini juga menjadi peluang untuk menciptakan nilai tambah yang baik.
Pokok pembahasan ini bisa menjadi acuan untuk perkembangan kripto dan blockchain ke depannya, termasuk di Indonesia.
"Kehadiran aset kripto tetap tumbuh, walau saat ini market secara keseluruhan sedang mengalami kelesuan," ungkap Teguh.
Menurutnya, kripto semakin terintegrasi dengan perekonomian global, sehingga risiko-risiko seperti itu bisa jadi memiliki beberapa justifikasi.
Meski begitu masih memungkinkan kripto dan teknologi blockchain berfungsi dengan berbagai cara dan melangkah lebih jauh lagi.
(*)
Baca Juga: Pasar Kripto sedang Alami Krisis, Pakar Sarankan Investor Lakukan Ini