2. Jerawat muncul di sekitar dagu dan rahang
Salah satu tanda jerawat hormonal bisa dilihat dari posisinya yang muncul di sekitar dagu dan rahang.
Walau para ahli tak mengetahui pasti kenapa jerawat hormonal kerap muncul di area bawah wajah ini, namun diperkirakan karena terlalu banyak produksi minyak yang menyumbat pori-pori.
“Ini karena kelebihan hormon dalam tubuh merangsang kelenjar minyak — banyak di antaranya ada di sekitar area dagu,” kata Dr. Peredo.
Kelenjar minyak berlebih ini menjadikan kulit kamu tempat utama untuk jenis jerawat ini.
Walaupun dagu dan rahang adalah tempat yang sangat umum untuk jerawat hormonal tumbuh, namun jenis jerawat ini juga bisa muncul di sepanjang sisi wajah atau di leher.
Maka jika kamu juga mengalami jerawat di punggung, dada, dan bahu, terutama di saat siklus menstruasi, ini juga bisa menandakan terjadinya jerawat hormonal.
3. Jerawat muncul di waktu yang sama setiap bulannya
Seperti dijelaskan oleh Dr. Jegasothy bahwa jerawat hormonal sering bermanifestasi dalam pola siklus, misalnya seperti siklus menstruasi.
Baca Juga: Apa Itu Herpes Zoster? Penyakit Cacar Ular yang Sering Dikira Jerawat
Begitu juga dengan perempuan pascamenopause yang masih mengalami fluktuasi bulanan dalam tingkat estrogen dan profesteron, walaupun kadarnya lebih rendah dari perempuan pra-menopause.
Maka umumnya jerawat hormonal cenderung muncul di tempat yang sama setiap bulannya.
Ini biasanya hasil dari pori-pori tertentu yang diperbesar ukurannya oleh jerawat sebelumnya.
4. Jerawat muncul saat sedang stres
Hormon stres kortisol dapat memengaruhi semua hormon kita, termasuk menyebabkan munculnya jerawat.
“Perempuan yang rentan terhadap fluktuasi hormonal bulanan dan mengalami periode stres akut, sangat rentan mendapatkan jerawat hormonal,” jelas Dr. Jegasothy.
Itu dia beberapa ciri dari jerawat hormonal yang perlu Kawan Puan waspadai.
Namun kamu tak perlu khawatir dengan jerawat hormonal, karena seperti halnya semua bentuk jerawat, jenis ini juga dapat membaik seiring waktu karena tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal atau fisiologis.
Adapun yang penting adalah penanganannya yang tepat.
(*)
Baca Juga: Jerawat Hidung Paling Sering Terjadi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya