Sedangkan LPG, tren harga (CPA) masih di tinggi pada bulan Juli ini mencapai 725 dollar AS per Metrik Ton (MT).
Angka tersebut lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021.
Irto juga menjelaskan bahwa saat ini BBM jenis Pertamax memiliki daya beli yang cukup baik dan menguntungkan.
Nah, hal tersebutlah yang menjadi pertimbangan Pertamina untuk tidak melakukan penyesuaian harga jenis Pertamax.
Ditambah di waktu yang sama ada penyesuaian BBM jenis Pertamax Turbo, Dex Series, dan Elpiji 12 Kg.
Menurut keterangan Irto, penyesuaian harga BBM ini akan diberlakukan secara berkala.
Hal itu sesuai dengan Kepmen ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU).
"Saat ini kami juga masih mempertimbangkan daya beli masyarakat," jelas Irto.
Kawan Puan, itu dia alasan PT Pertamina melakukan penyesuaian harga Pertamax dalam beberapa waktu ke depan.
Baca Juga: Resmi, Harga Pertamax Naik Jadi Rp12.500 Hingga Rp13.000 Per Liter