Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan pula tentang komitmen untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 29 persen dengan upaya dan sumber daya kami sendiri.
Sri Mulyani menambahkan, "Peningkatan pengurangan CO2 hanya dapat dicapai jika ada dukungan internasional, terutama dari negara maju, seperti yang
tercermin dalam Perjanjian Paris."
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad juga menyinggung hal serupa berkenaan dengan dukungannya untuk pembangunan berkelanjutan dari sektor ekonomi.
"PT SMI mendukung penuh upaya pemerintah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan mengakselerasi program pembangunan nasional berkelanjutan di berbagai sektor," ucap Edwin.
"Yaitu, melalui produk-produk keuangan berkelanjutan dengan mobilisasi
dukungan pembiayaan lewat fasilitas multilateral atau instrumen pasar modal seperti green bond," tambahnya.
Edwin mengungkapkan pula bahwa pihaknya akan menyalurkan dana senilai 3,3 miliar Dolar (Rp49,5 triliun) ke dalam proyek-proyek berwawasan lingkungan, seperti energi terbarukan.
Dana tersebut berasal dari SDG Indonesia One (SIO) sebagai platform blended finance yang mengumpulkan dari para donor, filantropi, maupun lembaga
keuangan bilateral/multilateral.
Sementara itu, Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah juga menjelaskan komitmennya untuk berpartisipasi mewujudkan pembangunan nasional berkelanjutan di Tanah Air.
"IIF memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan 8 Prinsip Sosial dan Lingkungan IIF (yang diadopsi dari standar internasional)," terang Reynaldi.
"Melalui forum bisnis ini, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep pembangunan berkelanjutan termasuk penerapannya dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia," imbuhnya.
Melalui diskusi tersebut, dibahas mengenai peran pemerintah dalam mendukung
pembangunan berkelanjutan melalui kerangka kebijakan.
Di samping itu, forum juga membahas upaya pemerintah dalam mengalokasikan anggaran untuk mengatasi dampak perubahan iklim di Indonesia.
Terakhir, yakni tentang dukungan para mitra dan alternatif pendanaan yang dihimpun untuk mendanai pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Dua Isu Besar yang Dibahas dalam KTT G20 2022, Ada Finance dan Sherpa Track
(*)