Parapuan.co - Sebagai orang tua, menumbuhkan anak yang punya inisiatif tinggi tentu menjadi tujuan yang mulia.
Untuk itu, orang tua perlu mengajarkan tanggung jawab pada anak guna membangun sikap inisiatif yang bermanfaat bagi kehidupannya kelak.
Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk mengambil peranan mengenai apa yang baik bagi kehidupan masa kini atau masa depan.
Melansir Times of India, ada beberapa tugas rumah yang dapat membangun sikap inisiatif pada anak balita atau prasekolah. Yuk, simak!
1. Merapikan Tempat Tidur
Sejak bangun tidur, ajarkan anak merapikan tempat tidur terlebih dulu sebelum beraktivitas di luar kamar tidurnya.
Semakin lama, anak akan sadar terhadap tanggung jawabnya untuk menjaga kebersihan di ruang-ruang yang ditempatinya.
Anak balita mungkin membutuhkan bantuan di awal untuk menyelesaikan pekerjaannya, misalnya menumpuk bantal atau melipat selimut.
Untuk itu, bantulah anak dalam beberapa waktu sampai mereka mempelajarinya sepenuhnya.
Baca Juga: 4 Cara Mengajarkan Anak agar Mau Merapikan Kamar Tidurnya Sendiri
2. Membersihkan Debu
Kawan Puan bisa meminta buah hati menyeka permukaan tertentu yang mudah dijangkau dan tidak terlalu sulit untuk dibersihkan.
Seiring waktu, kamu bisa memintanya untuk membersihkan debu di tempat tidur atau ruang bermainnya.
Ajarkan pula bagaimana cara menggunakan sapu, penyedot debu, dan lap dengan mencontohkannya langsung.
3. Menyiram Tanaman
Menyiram tanaman adalah tugas sederhana yang dapat dilakukan anak-anak bahkan di usia balita atau prasekolah.
Hal ini untuk mengembangkan tanggung jawab dan inisiatif pada anak agar mereka peduli dengan makhluk hidup di sekitarnya.
4. Merapikan Mainan
Meminta anak untuk meletakkan barang-barang di tempatnya akan membantu mereka belajar tentang kebersihan lingkungannya.
Selain itu, merapikan mainan setelah digunakan akan memudahkan anak untuk menemukan mainan saat mereka akan bermain lagi.
Untuk mengajarkan semua tugas rumah ini, pastikan kamu mencontohkannya langsung dan memberikan instruksi secara spesifik ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Berapa Banyak Mainan yang Dibutuhkan Anak? Ini Penjelasan Pakar
(*)