4. Kesadaran Akan Bahaya yang Akan Datang
Saat seseorang duduk, dia harus melihat-lihat tombol darurat dan pintu keluar. Ini akan membantu dalam situasi kacau ke mana harus pergi dengan cepat.
Jika seseorang menyerang atau menyentuh kita, kita harus berteriak kepada penumpang lain untuk mendapatkan perhatian dan aman.
5. Keluar dengan Aman
Saat meninggalkan bus atau taksi, seseorang tidak boleh berjalan pulang sendirian dalam gelap. Waspadalah terhadap orang-orang yang berkeliaran di jalanan. Cari tempat yang aman dan terang untuk turun dari kendaraan.
6. Semprotan Lada
Menyimpan semprotan lada/merica dapat membantu dalam keadaan darurat langsung.
Selain menggunakan semprotan lada, kamu juga bisa memanfaatkan parfum dalam tasmu.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan jika terjadi hal yang mencurigakan, peralatan tersebut bisa disemprotkan kepada pelaku. Dengan begitu, kejahatan pun bisa dicegah atau setidaknya korban bisa segera mencari pertolongan.
Baca Juga: 7 Kelebihan Naik KRL Commuter Line, Salah Satunya Bebas Macet!
7. Terus Berkomunikasi dengan Keluarga/Kerabat
Sony menyarankan, penumpang mengantisipasi dengan terus berkomunikasi dengan kerabat atau keluarga selama perjalanan.
“Dengan begitu, keberadaan penumpang bisa terus terpantau. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan maka pihak keluarga bisa langsung menuju lokasi,” katanya.
Kawan Puan bisa mengirimkan lokasi kamu secara berkala ke keluarga agar bisa terpantau.
Selain itu, jika menggunakan jasa taksi atau ojek online, pastikan data driver yang kamu tumpangi jelas dan aman.
“Maka, sebelum berpergian pastikan data driver sesuai agar bisa terhindar dari sistem pengemudi tembak,” terang Sony.
Keselamatan seseorang terletak di tangannya sendiri. Memang benar bahwa pola pikir laki-laki harus diubah untuk menghindari kejahatan keji tertentu seperti pemerkosaan, tetapi Kawan Puan tetap harus waspada dan berjaga-jaga.
(*)