Apa Arti Label Film 13+ dan 17+? Ini Perbedaannya Menurut Lembaga Sensor Film

Saras Bening Sumunar - Selasa, 19 Juli 2022
Perbedaan kategori usia 13+ dan 17+ menurut LSF
Perbedaan kategori usia 13+ dan 17+ menurut LSF Kilyan Sockalingum

Parapuan.co Kawan Puan, saat menonton film bioskop kamu tentu akan mendapati tulisan 13+ dan 17+.

Namun, masih banyak yang keliru tentang perbedaan keduanya.

Banyak yang menilai jika batas usia ini diberikan karena adanya adegan-adegan dewasa dalam film tersebut, nyatanya bukan hanya itu.

Di Indonesia, setiap rumah produksi diwajibkan untuk menyerahkan film terbarunya ke Lembaga Sensor Film (LSF) sebelum ditayangkan di bioskop.

Pada hal ini, LSF memiliki peran untuk memastikn film tersebut apa layak atau tidak layak berdasarkan klasifikasi usia yang sudah didaftarkan.

Sementara jika LSF menemukan adegan yang dirasa berlebihan, pihaknya memungkinkan untuk mengubah klasifikasi tersebut menjadi satu tingkat di atasnya.

Cara Membedakan Film 13+ dan 17+

Sebelum memutuskan untuk menonton sebuah film, kamu harus jeli dan mengetahui apakah film tersebut sesuai atau tidak.

Rommy Fibri Hardiyanto, ketua LSF menuturkan cara membedakan film yang termasuk kategori usia 13+ atau 17+.

 Baca Juga: Catat, 4 Film Bioskop Tayang Juli 2022, Ada Thor: Love and Thunder

Artinya, LSF melihat apakah film tersebut terdapat adegan yang intensitasnya berlebihan atau tidak.

"Misalnya ada aksi kejar-kejaran atau perkelahian, kalau perkelahian itu intensinya masih batas normal biasa aja bisa 13. Tapi kalau sudah intensif, berdarah-darah di situ, itu tentu akan naik klasifikasinya," ungkap Rommy dilansir dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Rommy juga mengatakan bahwa adegan intensif yang dimaksud juga meliputi adegan ciuman.

Menurutnya, ada dua istilah soal ciuman yakni informatif dan eksploitatif.

Menurutnya, usia 13 tahun bisa memuat ciuman yang tergolong informatif.

"Ciuman informatif itu begini, ada orang sayang, lalu ciuman, adegan itu memberikan informasi kepada kita bahwa ini menunjukkan rasa sayangnya. Itu ciuman informatif dan itu di 13+ bisa," kata Rommy.

Sedangkan jika ciuman eksploitatif adalah ciuman yang sudah memiliki arah dan tujuan lain.

Oleh karenanya, Rommy mengimbau agar masyarakat dapat melakukan budaya sensor mandiri.

Artinya, kamu perlu memilah dan memilih tontonan yang sesuai dengan klasifikasi usia.

Baca Juga: Akhir Pekan Tiba, Ini 5 Tips Mengajak Anak Nonton di Bioskop

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja