Parapuan.co - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik izin edar es krim rasa vanila merek Haagen Dasz karena ditemukan kadar Etilen Oksida (EtO) yang melebihi batas.
Produk yang ditarik dari pasaran adalah kemasan pint dan mini cup, serta kemasan 100 ml dan 473 ml. Diketahui es krim vanila dengan kemasan tersebut diimpor dari Prancis dan beredar di Indonesia.
Tak hanya di Indonesia, Singapore Food Agency (SFA) juga memerintahkan importir untuk melakukan penarikan produk serupa pada 8 Juli 2022.
BPOM menginstruksikan importir untuk menghentikan sementara peredaran produk es krim merek Haagen-Dazs lainnya yang berperisa vanila sampai dipastikan aman.
Lantas, Apa Itu Etilen Oksida (EtO)?
Berdasarkan keterangan Sistem Informasi Bahan Berbahaya Beracun dan Pencemar Organik Persistent (SIB3POP) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Etilen Oksida merupakan salah satu zat yang termasuk dalam golongan Bahan Bahaya Beracun (B3).
Menurut UU no. 32 Tahun 2009, B3 adalah zat energi yang dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Etilen Oksida atau EtO (C2H4O) merupakan zat kimia berupa gas tidak berwarna dan berbau seperti eter.
Zat EtO ini diketahui tidak larut dalam air, alkohol, eter, dan kebanyakan pelarut organik, tetapi larut dalam air (es).
Baca Juga: Viral Es Ciki Kebul, Ini Bahaya Nitrogen Cair yang Masuk Dalam Tubuh
Hasil urai pada pemanasan etilon oksida dapat menghasilkan karbon monoksida dan karbon dioksida, yang berbahaya bagi tubuh jika terpapar jangka panjang.
Kegunaan Etilen Oksida
Secara umum, zat Etilen Oksida digunakan dalam berbagai kebutuhan atau aspek kehidupan, antara lain:
- Sebagai fumigan untuk pangan dan tekstil.
- Untuk sterilisasi peralatan kedokteran (keperluan operasi).
- Sebagai fungisida pertanian (secara komersial sebagai campuran dengan gas inert).
- Digunakan dalam sintesis organik, khususnya dalam produksi etilen glikol.
- Sebagai bahan baku pembuatan akrilonitril.
- Sebagai bahan baku pembuatan surfaktan non-ionik.
Meski penggunaannya telah diatur, kandungan etilen oksida ternyata masih sering ditemukan pada rempah-rempah, jamu, buah kering, es krim, kacang-kacangan, dan selai.
Senyawa etilen oksida disebut berbahaya bagi kesehatan tubuh saat terhirup, tertelan, serta kontak dengan mata dan kulit.
Selain itu, etilen oksida juga bersifat karsinogen pada manusia, yang artinya dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Baca Juga: Viral Bocah Terbakar saat Makan Es Ciki Kebul, Apa Ice Smoke dan Bahaya bagi Kesehatan?
Adapun efek kesehatan etilen oksida ialah paparannya dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan saluran pernapasan.
Selain itu, etilen oksida ini juga berefek pada susunan syaraf pusat yang lebih lanjut menyebabkan pusing, kejang, koma, efek pada darah, kerusakan paru, endema paru yang tertunda, dan kanker.
Selain itu, etilen oksida juga memiliki efek karsinogeik dan reproduktif. Etilen oksida ini mampu menyebabkan aborsi spontan, keracunan syaraf, penurunan tingkat kesuburan pada hewan jantan, dan kematian janin.
Perubahan mutagenik, iritasi kornea mata jika terkena zat langsung, hingga terluka bila bersentuhan dengan cairan bahan juga bisa terjadi.
Etilen oksida mungkin dapat menyebabkan katarak jika berkontak langsung dengan zat utama.
Lebih jauh lagi, respons alergi dan kulit melepuh serta luka bakar bisa terjadi bila bersentuhan langsung dengan zat
Itu dia penjelasan tentang apa itu etilen oksida dan bahayanya bagi tubuh ya, Kawan Puan. Stay healthy!
(*)