Parapuan.co - Distimia atau yang juga disebut sebagai gangguan depresi persisten merupakan suatu kondisi depresi kronis yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Gejala gangguan depresi persisten ini bisa dialami setidaknya dua tahun pada orang dewasa, sementara anak-anak dan remaja akan selama satu tahun.
Distimia memiliki gejala yang dapat menurunkan kualitas hidup seperti produktivitas menurun, harga diri rindah, lekas marah, nafsu makan terganggu, hingga sulit untuk berkonsentrasi.
Kawan Puan, lantas apa saja penyebab distimia?
Layaknya depresi lainnya, penyebab distimia sendiri belum dapat diketahui secara pasti.
Meski begitu terdapat sejumlah faktor yang diyakini berperan dalam munculnya gangguan depresi persisten, seperti:
1. Reaksi Kimia di Otak
Dikutip dari Very Well Mind, keseimbangan neurotransmiter di otak dapat berperan dalam timbulnya depresi.
Beberapa faktor lingkungan, seperti stres berkepanjangan, sebenarnya juga dapat mengubah bahan kimia otak.
Baca Juga: Bermain Catur Bisa Melindungi Orang dari Demensia, Begini Penjelasannya