Sedangkan, Menteri Nadiem menekankan adanya perbedaan antara jurusan yang diambil dengan jenjang karier yang kemudian dijalankan memang merupakan hal yang normal dan banyak terjadi di luar negeri.
Program ini dibuat karena data statistik yang menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen mahasiswa Indonesia menekuni karier yang tidak berkaitan dengan program studi yang mereka ambil saat kuliah.
“Bagaimanapun, pendidikan S-1 merupakan waktunya mahasiswa mengalami berbagai macam hal. Usia 18-21 tahun merupakan proses self-discovery," kata Nadiem.
Untuk membantu masalah self-discovery yang terjadi pada mahasiswa, Nadiem menggalakkan program ini agar mereka dapat merasakan pengalaman dunia nyata.
“Yaitu, dengan kesempatan belajar di luar kelas selama dua sampai tiga semester,” jelas Nadiem.
Kawan Puan, itu tadi pengertian tentang apa itu program MBKM yang dibuat oleh Nadiem Makarim hingga membuat Prilly Latuconsina tertarik menjadi guru.
Apakah Kawan Puan tertarik juga untuk mengikuti program ini? (*)