Bahkan, pada sebuah studi yang dilakukan oleh American Contact Dermatitis Society pada tahun 2018 diketahui bahwa pada 533 produk skincare untuk bayi ditemukan hampir setengahnya mengandung wewangian atau parfum.
Kendati demikian, masih dalam studi tersebut diketahui bahwa wewangian bisa menyebabkan reaksi alergi, termasuk ruam dan masalah pernapasan.
Melansir dari Healthline, jika anak sensitif terhadap produk yang mengandung wewangian, maka pastikan untuk memilih produk skincare seperti sabun dan pelembap yang tidak memiliki kata-kata seperti 'fragrance, perfume, parum, essential oil blend, dan aroma' pada labelnya.
Umumnya paraben digunakan dalam berbagai produk seperti sabun dan sampo.
Pada orang dewasa mungkin efek samping paraben tak terlalu terlihat nyata, namun perlu dipahami bahwa bahan ini bisa jadi penyebab utama kulit iritasi.
Sehingga disarankan untuk menghindari penggunaan produk yang mengandung bahan ini untuk digunakan pada anak-anak, terutama bagi mereka yang punya kulit sensitif.
Lebih dari itu, paraben juga termasuk kandungan yang mudah diserap oleh kulit.
Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2018 oleh Medical University of Bialystok di Polandia diketahui bahwa eksposur paraben dalam jangka panjang bisa memengaruhi metabolisme dan hormon.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Perawatan untuk Anak yang Mengidap Dermatitis Atopik