Parapuan.co - Kawan Puan, film pendek berjudul Mbok dan Bung resmi ditayangkan untuk pertama kalinya di Djakarta Theater XXI pada Jumat, (22/7/2022) malam.
Film ini merupakan bagian dari rangkaian Peresmian Transformasi Sarinah pasca pemugaran.
Sarinah bersama Rekata Studio merilis film pendek yang terinspirasi dari kisah Bung Karno dengan Sarinah.
Film Mbok dan Bung yang berdurasi 15 menit ini bercerita tentang sosok Sarinah, pengasuh Kusno (panggilan Bung Karno semasa kecil).
Sarinah mengajarkan Bung Karno cinta kasih pada sesama manusia dan peduli pada rakyat kecil.
Nilai-nilai kehidupan yang diajarkan Sarinah memiliki pengaruh kuat pada Kusno.
Membuatnya tumbuh menjadi seorang yang humanis dan menjadi dasar perjuangan Bung Karno dalam membangun Indonesia.
"Mbok Sarinah merupakan sosok yang menemani masa kecil Bapak Sukarno dan beliau telah memberikan banyak pelajaran untuk menghargai serta mencintai rakyat," Rakesh Kumar Ashok Adwani, Direktur Perdagangan PT Sarinah, dikutip dari rilis yang PARAPUAN terima.
"Oleh karena itu, beliau memutuskan untuk mengabadikan sang pengasuh melalui nama gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Sarinah, Pengasuh Soekarno yang Namanya Diabadikan Jadi Pusat Perbelanjaan
Pemutaran perdana film pendek Mbok dan Bung ini dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia, Erick Thohir dan putra Presiden Sukarno, Guruh Sukarnoputra.
Selain itu, Marissa Anita, aktris Pemenang Piala Citra FFI 2021, yang memerankan peran utama Mbok Sarinah, dan aktor cilik Kenichi Virendra pemeran Kusno juga turut hadir dalam acara ini.
"Satu hal penting yang Bapak ceritakan, Mbok Sarinah itulah yang mengajarkan Bapak untuk mencintai semua ciptaan Tuhan, mencintai sesama manusia, menghargai dan rendah hati," cerita Guruh Sukarnoputra.
"Di dalam kehidupan saya pun juga memiliki pengasuh seperti Mbok Sarinah, yang saya bayangkan persis seperti Mbok Sarinah, namanya Nek Joyo," lanjutnya.
Guruh kemudian bercerita ketika Bung Karno bercerita tentang Mbok Sarinah, ia juga merasakan hal yang sama dari Nek Joyo.
Nek Joyo juga memberi nasihat kepada Guruh Sukarnoputra untuk terus sabar dan harus menghargai semua orang.
Wregas Bhanuteja, produser film Mbok dan Bung mengajak sutradara perempuan Ninndi Raras dalam memproduksi film yang memiliki cerita, karakter, dan pesan kuat.
Film ini mengambil situasi Mojokerto tahun 1907 sebagai latar belakang cerita.
Mereka melakukan riset situasi Mojokerto di waktu itu dan perkembangan masyarakat di sana.
Baca Juga: Profil Fetty Kwartati, Salah Satu Sosok Perempuan yang Mengembalikan Kejayaan Sarinah
Menurut Ninndi, seorang perempuan yang bernama Sarinah ini, memiliki karakter dan cara bagaimana ia bersikap, cukup luar biasa pada zaman itu.
Wregas Bhanuteja mengatakan bahwa Mbok Sarinah adalah sosok yang banyak menyampaikan pelajaran pada Kusno.
Terutama, pelajaran tentang bagaimana Kusno bisa hidup menjadi manusia yang harus selalu mengasihi sesama manusia lain.
Selain itu, Mbok Sarinah juga mengajarkan Kusno pentingnya membantu manusia yang kesusahan dan berkekurangan.
"Pelajaran tentang kasih sayang tersebut tidak selalu harus dari keluarga maupun orang yang memiliki hubungan darah, melainkan bisa datang dari siapapun," lanjutnya.
Menurut Wregas, seperti Sarinah yang mengasuh Kusno, kita pun memiliki harapan agar semangat untuk manusia menebarkan cinta kasih pun semakin berlipat ganda.
Sehingga, kita bisa hidup bersama-sama di muka bumi ini dengan penuh kedamaian.
"Itulah mengapa kami memutuskan untuk membuat film ini. Dengan menjadi sosok yang mau mengingatkan, mau berbagi, maupun mau menolong, kita pun turut memberi sumbangan pada kedamaian manusia, tutup Wregas Bhanuteja.
Kawan Puan kini bisa menyaksikan film Mbok dan Bung yang tayang di YouTube resmi Sarinah.
Baca Juga: Trisni Puspitaningtyas, Perempuan di Balik Kejayaan Mall Sarinah
(*)