Tak disangka, respons pengguna TikTok pun positif, banyak yang kaget bahwa ada mantan pasien RSJ yang berprestasi, dan suara Yova akhirnya didengar.
"Dari situ pada kaget dan aku sempat mikir kenapa bisa tiba-tiba viral. Aku bingung mau dibawa kemana," kata Jova.
Mengetahui kini ia memiliki platform yang cukup besar, Yova memanfaatkannya untuk membagikan informasi yang mendobrak stigma negatif soal kesehatan mental.
"Karena sudah viral, aku coba mau bikin TikTok fokus berkarya soal kesehatan mental dan nggak mau cuma viral," kata Yova.
"Aku mau bawa isu kesehatan mental di Indonesia lebih baik dengan mematahkan stigma-stigma tersebut," lanjutnya.
Kesempatan menempuh pendidikan di Universitas Indonesia pun mendorong Jova untuk membentuk organisasi PASTI.ID.
PASTI.ID bertujuan untuk patahkan stigma negatif soal isu kesehatan mental di Indonesia.
Berbagai konten dari komunitas tersebut ternyata menarik minat anak muda untuk bergabung dan berkontribusi.
Kawan Puan, Yova sendiri masuk Rumah Sakit Jiwa sebagai pasien ODGJ pada usia 15 tahun, saat ia masih duduk di bangku SMA.
Kini, Yova ingin membuktikan bahwa masa sulitnya tersebut dapat membentuknya menjadi perempuan yang berdaya.
Yova juga ingin mendorong anak-anak muda untuk berani konsultasi soal masalah kesehatan mentalnya dan mencari bantuan karena semua orang berhak untuk didengar.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film tentang Bipolar Disorder, Ada Kukira Kau Rumah
(*)