Akibat gangguan mental tersebut, Yova pun menghabiskan sedikit waktu dari masa mudanya di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) sebagai pasien ODGJ (Orang dalam Gangguan Jiwa).
Alih-alih malu dan menutupi kondisi tersebubt, Yova justru kini dengan terbuka berbagi pengalamannya sebagai mantan pasien RSJ yang berhasil masuk ke salah satu kampus bergengsi, yaitu Universitas Indonesia.
Sebelum memberanikan diri untuk terbuka lewat konten-konten TikTok-nya, Yova menjalani proses penerimaan diri yang tentu saja tidak mudah.
Dalam wawancara bersama PARAPUAN pada Jumat (8/7/2022), Yova membagikan proses penerimaan dirinya tersebut.
Selama proses penerimaan diri, tantangan terbesar yang Yova alami adalah dari luar dirinya sendiri yaitu stigma negatif, bahkan dari keluarga.
Namun, di saat yang bersamaan, keluarga menjadi satu-satunya support system Yova dengan merawat dan membiayainya di RSJ.
"Orang tua dulu ngerasa aib, disuruh keep banget, enggak pernah ada yang tahu aku masuk RSJ, enggak perlu ada yang tahu aku punya gangguan kesehatan mental," cerita Yova.
Dalam keadaan kesehatan mental Yova yang cukup parah, orang tuanya justru memilih untuk membawa Yova untuk melakukan rukiah.
Yova menceritakan bahwa perawatan pertama yang ia rasakan sangatlah menyakitkan karena bukan dari tenaga profesional yang tepat.
Baca Juga: Dialami Marshanda dan Rachel Vennya, Kenali Apa Itu Gangguan Bipolar