Hal tersebut didapatkan karena melukat dilakukan dengan serangkaian kegiatan spiritual lainnya seperti sembahyang dan duduk merenung sambil mendengarkan kisah-kisah alam, di mana kondisi ini pun dapat membuat orang tenggelam dalam suasana syahdu.
3. Cara Melukat bagi Wisatawan
Ritual melukat ini dimulai dengan sembahyang terlebih dahulu, kemudian mengganti pakaian dengan kain khas Bali.
Setelah itu bisa menyirami diri dengan air di pancuran, untuk urutannya sendiri bervariasi, tergantung masing-masing tempat.
Seusai melukat, wisatawan pun membilas diri dan berganti pakaian, kemudian dilanjtukan dengan sembahyang.
Proses terakhir dari melukat ini wisatawan akan diperciki air suci oleh petugas atau pendeta Hindu setempat.
Biasanya khusus umat Hindu bisa membawa sajen untuk dihaturkan ketika sembahyang sebelum mulai melukat.
4. Aturan Melukat
Ada aturan khusus yang wajib dipatuhi jika ingin melakukan melukat, seperti:
Baca Juga: KenaliJenis-Jenis Yoga yang Baik untuk Kesehatan Fisik dan Mental
- Perempuan yang sedang datang bulan tidak diperbolehkan melukat.
- Harus berpakaian sopan dan mengganti dengan kain khas Bali saat akan melukat.
- Tidak mandi dengan sabun, odol, atau sampo.
- Tidak boleh berbicara sembarangan seperti mengumpat atau berkata kotor.
5. Tempat Melukat
Terdapat beberapa lokasi untuk melukat di Pulau Bali, di antaranya:
- Pura Tirta Empul di Kecamatan Tampaksiring.
- Pura Beji Dalem Pingit di Kecamatan Tegalalang.
- Pura Mengening di Kecamatan Tampaksiring.
Tak hanya itu saja, ada beberapa lokasi lain untuk melukat yakni sungai, mata air, pura, laut, pancuran, hingga air suci dari pendeta Hindu di rumahnya.
Kawan Puan, setelah kamu mengetahui fakta tentang melukat ini, apakah kamu tertarik untuk menjajal ritual spiritual sekaligus healing ini?
(*)
Baca Juga: Trauma Masa Kecil Dapat Membuat Inner Child Terluka, Ini Efeknya