Menilik Penerapan Hybrid Learning di Indonesia, Begini 3 Tahapannya

Arintha Widya - Kamis, 28 Juli 2022
ilustrasi penerapan hybrid learning
ilustrasi penerapan hybrid learning Kiwis

Parapuan.co - Penerapan hybrid learning di Indonesia sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajar dan teknologi pendukung.

Baik di rumah maupun di sekolah, penerapan pembelajaran hibrida semacam ini membutuhkan wawasan digital.

Tak hanya para siswa, guru dan orang tua murid mesti melek digital untuk menerapkan pembelajaran gabungan antara jarak jauh dan tatap muka ini.

Sementara itu, durasi pembelajaran jarak jauh dan tatap muka yang ditetapkan juga bergantung pada kebijakan masing-masing sekolah.

Dan tentunya, mempertimbangkan pula naik turunnya kasus Covid-19 di daerah masing-masing.

Melansir Gramedia.com, saat ini penerapan metode hybrid learning di Indonesia yang paling ideal adalah dengan mengimplementasikan sistem rotasi.

Yaitu, di mana 50 persen siswa belajar secara lagsung di sekolah, dan sisanya belajar secara daring dari rumah.

Kedua kelompok siswa itu kemudian akan saling bertukar, sehingga jumlah orang di dalam kelas tidak terlalu banyak.

Di samping itu, ada pula yang menerapkan pembelajaran hibrida dengan presentase 70 persen daring dan 30 persen tatap muka.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Hybrid Learning sebagai Solusi Belajar saat Pandemi

Apapun kebijakannya, umumnya ada tiga tahap penerapan hybrid learning yang perlu kamu ketahui. Apa saja?

1. Pemilihan sistem manajemen belajar

Sebelum menerapkan hybrid learning, pihak sekolah dan guru terlebih dulu akan menyiapkan learning management system (LMS).

LMS ini merujuk pada sistem belajar mengajar yang nantinya mudah dan dapat digunakan oleh guru maupun siswa.

2. Penyusunan skema belajar

Tahap selanjutnya, yaitu penyusunan skema belajar untuk menetapkan tujuan pembelajaran yang bisa dicapai.

Dalam tahap ini, biasanya akan ada proses diskusi antara guru dengan komite orang tua siswa.

3. Penentuan kesepakatan belajar

Berikutnya, tahap menentukan kesepakatan belajar yang melibatkan guru, wali kelas, dan siswa.

Proses ini dibuat untuk mencapai pemahaman yang baik mengenai tata tertib pembelajaran dan bagaimana mengusahakan agar tujuan pembelajaran tercapai.

Demikian tadi implementasi hybrid learning di tanah air yang sudah banyak dilakukan di sekolah hingga perguruan tinggi.

Kalau di sekolah atau kampus Kawan Puan bagaimana, nih?

Baca Juga: Agar Hybrid Learning Berjalan Efektif, Ini Persiapan yang Bisa Dilakukan

(*)

Sumber: Gramedia.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja