Misalnya, mimpi tokoh kartun ikut bermain atau beraktivitas pada suatu pekerjaan yang sedang kamu lakukan.
"Mimpi buruk idiopatik juga bisa dipicu masalah kesehatan mental lainnya seperti kecemasan, depresi, gangguan bipolar, dan gangguan psikotik," jelasnya.
Dr. Lee mengatakan bahwa mimpi buruk idiopatik dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi pada keesokan harinya.
2. Mimpi Buruk yang Berulang
Mimpi yang berulang sering terjadi ketika stres tidak terkendali atau menghadapi konflik yang sulit diselesaikan.
Contoh klasiknya adalah mimpi telanjang bulat saat pergi ke sekolah karena merasa tidak siap untuk apa yang akan terjadi hari itu.
Jika kamu terus merasa kewalahan di tempat kerja, mimpi-mimpi ini mungkin akan terus mengunjungimu.
"Mimpi buruk yang berulang dapat menyebabkan emosi tidak stabil karena kurang tidur. Serta, kecemasan dan kekhawatiran karena takut mimpi buruk tidak akan berakhir," tutur Dr. Lee.
Baca Juga: Tips Tenangkan Anak yang Ketakutan karena Mimpi Buruk, Lakukan Hal Ini
3. Mimpi Buruk Pasca-trauma
Mimpi buruk pasca-trauma pada dasarnya menghidupkan kembali momen traumatis dengan detail yang jelas.
Mimpi jenis ini sangat umum terjadi pada orang yang memiliki gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
"Mimpi buruk pasca-trauma dapat menyebabkan gejala kecemasan dan kepanikan yang parah. Orang tersebut juga dapat mengalami ketidakstabilan emosi dan depresi," kata Dr. Lee.
Kawan Puan, itulah ketiga jenis mimpi buruk dan pengaruhnya terhadap kualitas tidur dan suasana hati.
Dari ketiga jenis mimpi buruk di atas, manakah yang sering kamu alami? (*)
Baca Juga: Mengenal PTSD, Trauma yang Dialami Korban Pelecehan Seksual di KPI