Parapuan.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan monkeypox atau penyakit cacar monyet sebagai ancaman kesehatan global pada Sabtu (23/7/2022).
Sebagai upaya pencegahan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Monkeypox untuk mengantisipasi penyakit ini.
"Karena kasus monkeypox sudah menjadi perhatian WHO, maka kami dari IDI membentuk Satgas Monkeypox per hari ini," ujar Ketua Umum IDI, dr. Muhammad Adib Khumaidi, SpOT, saat konferensi pers, (2/8/2022).
Pembentukan Satgas Monkeypox bertujuan sebagai pusat informasi utama terkait kasus cacar monyet, khususnya di Indonesia.
Untuk itu, IDI menunjuk Dr. Hanny Nilasari, SpKK dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI) sebagai Ketua Satgas Monkeypox.
"WHO telah menyebutkan adanya kasus monkeypox di negara non-endemis, langkah selanjutnya IDI membentuk Satgas guna merespons ancaman global," ujar Dr. Hanny.
Belum Terkonfirmasi Kasus Cacar Monyet di Indonesia
Hingga kini, Selasa (2/8/2022), belum ada kasus atau suspek cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia.
Namun, beberapa negara di Asia Tenggara sudah melaporkan adanya peningkatan kasus cacar monyet di wilayahnya.
Baca Juga: Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Negara Singapura telah melaporkan 11 kasus terkonfirmasi, Thailand melaporkan 2 kasus terkonfirmasi, dan Filipina melaporkan 1 kasus terkonfirmasi.
Apa Itu Cacar Monyet?
Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis) dengan dua moda transmisi, yaitu transmisi hewan ke manusia dan transmisi manusia ke manusia.
Transmisi virus cacar monyet dari hewan ke menusia dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau melalui gigitan.
Selain itu, kontak dengan daging mentah atau daging setengah matang dari binatang liar juga disebutkan dapat menyebabkan penularan virus Monkeypox.
Transmisi manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit pasien yang terinfeksi cacar monyet.
Sementara kontak tidak langsung terjadi karena media yang terkontaminasi virus cacar monyet seperti baju, kain, dan seprai dari pasien yang terinfeksi cacar monyet.
Kontak dengan droplet atau sekret pernapasan dari pasien yang terinfeksi cacar monyet juga dapat menularkannya.
Laporan kasus menyebutkan adanya transmisi vertikal dari ibu hamil yang terinfeksi Monkeypox pada janin.
Nah, itulah informasi sekilas tentang cacar monyet dan kondisinya saat ini di Indonesia ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Termasuk Infeksi Mudah Menular, Begini Cara Cegah Penularan Cacar Monyet
(*)