Beda Lesi Gejala Cacar Monyet dan Penyakit Lainnya Menurut Dokter Kulit

Ericha Fernanda - Selasa, 2 Agustus 2022
Lesi cacar monyet.
Lesi cacar monyet. Marina Demidiuk

"Cacar monyet ada fasenya, yaitu fase invasi dan fase erupsi. Lesinya tersebar di wajah dan anggota gerak bagian atas," kata Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp. KK, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI) saat konferensi pers, (2/8/2022).

Masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) cacar monyet biasanya 6 – 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari.

Gejala biasanya diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

Dalam 1-3 hari setelah gejala awal atau fase invasi, akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada wajah dan anggota tubuh lainnya secara bertahap.

Ruam atau lesi berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.

Fase erupsi biasanya memerlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.

Cacar monyet biasanya dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 – 21 hari.

"Bedanya jelas cacar monyet itu. Contohnya, lesi cacar air terdapat di seluruh tubuh, sedangkan lesi Covid-19 itu bentuknya bintik-bintik merah di bagian tubuh mana saja," kata Dr. Prasetyadi.

Nah, itulah perbedaan antara lesi gejala cacar monyet dan penyakit lainnya menurut dokter ya, Kawan Puan. (*)

Baca Juga: Termasuk Infeksi Mudah Menular, Begini Cara Cegah Penularan Cacar Monyet

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru