Cerita Ruben Onsu Setelah Jalani Endoskopi di Singapura: Enggak Bisa Makan

Parapuan.co - Suami dari penyanyi Sarwendah, Ruben Onsu baru saja menjalani pengobatan di Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapura.

Keberangkatan Ruben Onsu ini bertujuan untuk mengetahui penyebab mengapa dirinya selalu kekurangan darah hingga membutuhkan tranfusi.

Tak hanya itu, Ruben juga mengatakan jika dirinya mengidap Empty Sella Syndrome (ESS) yang membuatnya harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Selama pengobatan di Singapura, Ruben pun menjalani berbagai tindakan medis termasuk endoskopi.

Berdasarkan hasil tindakan tersebut, ternyata dokter menemukan adanya penyempitan sumsum tulang belakang di tubuh ayah tiga anak ini.

Hal ini dirinya ungkapkan melalui kanal YouTube TRANS7 Official yang disadur dari Kompas.com.

"Akhirnya kemarin ada salah satu dikasih (tahu) sama dokter, adanya penyempitan sumsum tulang belakang," terangnya.

Karena penyempitan inilah yang membuat darahnya tidak berproduksi.

"Di mana darahnya agak kegencet jadi dia tidak berproduksi," tambahnya.

Selama proses pengobatan, Ruben Onsu juga menjalani tranfusi darah.

"Sementara gue fokus (pengobatan) ke bagian otak, jadi darahnya tetap menang di otak. Karena serapnya lebih banyak," imbuh Ruben Onsu.

Kesulitan Makan Setelah Endoskopi

Setelah menjalani pemeriksaan endoskopi, Ruben mengaku merasakan gejala-gejala tertentu.

Terlebih dirinya harus menjadapatkan berbagai jenis obat dan infusan.

"Di sana, dikasih tahu, mau kasih banyak obat infusan ini. Sekarang enggak sakit, tapi nanti baru ngerasain. Jadi gue pulang linu-linu. Jadi gue ngerasain efeknya," jelas Ruben.

Karena tindakan ini pula Ruben merasa mual dan kesulitan menerima asupan makanan.

"Habis endoskopi, enggak bisa makan, enek. Akhirnya gue dibolehin pulang. Makan enggak ada yang bisa masuk. Itu mual banget. Rasanya enggak enak banget," katanya.

Setelah menjalani pengobatan di Singapura, kini kondisi Ruben Onsu kian membaik.

Ruben pun sudah pulang ke Indonesia setelah menjalani pengobatan selama beberapa hari.

"Totalnya tiga hari dua malam gue di sana, fokus buat kesehatan," tutup Ruben.

(*)