Meski telah menikah dan memiliki anak, ia terus belajar matematika tingkat lanjut bersama temannya, Mary Somerville.
Ada Lovelace kemudian wafat di London, Inggris pada 27 November 1852.
Gagasannya kembali diperkenalkan ke publik oleh BV Bowden lewat sebuah buku berjudul Faster Than Thought: A Symposium in Digital Computing Machines.
Sebagai bentuk penghormatan kepada sains, teknologi, teknik, dan matematika, nama Ada Lovelace juga digunakan untuk menamai bahasa pemrograman awal yang diberikan oleh Departemen Pertahanan Amerika.
Setiap hari Selasa di minggu kedua bulan Oktober, ditetapkan sebagai Ada Lovelace Day.
Ada Lovelace adalah salah satu perempuan penting dalam sejarah teknologi dunia.
Kemampuannya mengawinkan angka dan bahasa, membuat terobosan baru dalam komputasi.
Ada Lovelace berhasil mengidentifikasi konsep yang benar-benar baru.
Ia sadar jika mesin analitik bisa lebih dari sekadar angka, dan hal tersebut menjadi persepsi awal tentang komputer modern, di mana mesin bisa berkontribusi pada bidang lain dari usaha manusia, termasuk membuat musik.
Kawan Puan, demikian tadi profil mengenai seorang Ada Lovelace yang begitu menginspirasi di bidang teknologi. (*)