Namun, lain halnya jika peresmiannya dilakukan di Metaverse yang untuk saat ini disebut belum mengikat secara hukum.
Melansir Brides, sertifikat pernikahan dari upacara peresmian yang digelar di Metaverse masih dalam tahap pengembangan oleh Rose Law Group.
"Sertifikat virtual adalah konsep baru untuk Web3 dan bukan dokumen hukum," terang CEO Rose Law Group, Jordan Rose.
Sementara itu menurut pasangan Candice dan Ryan Hurley, keduanya menikah di Metaverse karena sejumlah pertimbangan.
Selain karena pandemi, menurut Ryan menggelar pesta secara virtual lebih murah dan efisien.
"Pernikahan Metaverse adalah cara yang bagus untuk acara yang relatif murah, dan kamu dapat mendesain tempat dan detail apa pun yang kamu inginkan," ucap Ryan.
Bahkan walaupun secara virtual, mempelai tetap dapat menggunakan avatar yang mengenakan jas dan gaun pilihan layaknya jika menggelar acara di dunia nyata.
Hanya saja, kamu lebih bebas bebas menentukan apakah perlu menggunakan jasa desainer atau tidak.
Bagaimana menurut Kawan Puan?
Baca Juga: Jadi Pionir, Viral Pasangan di Yogyakarta Gelar Pernikahan di Metaverse
(*)