Parapuan.co - Kawan Puan, menyusui menjadi proses pemberian ASI pada buah hati guna menunjang tumbuh kembang bayi.
Selain itu, proses menyusui juga dapat menjadi momen untuk menjalin ikatan dengan si kecil.
Berbicara soal menyusui, Kawan Puan yang baru saja menjadi ibu harus mengetahui kalau ada suatu kondisi yang berisiko dialami saat menyusui, yakni mastitis.
Apa Itu Mastitis?
Dikutip dari Mayo Clinic, mastitis merupakan peradangan jaringan payudara yang bisa menyebabkan infeksi parah.
Di mana perempuan yang mengalami mastitis akan merasakan payudara yang nyeri, bengkak, dan kemerahan, bahkan juga mengalami demam serta kedinginan.
Kondisi mastitis ini juga menyebabkan ibu merasa lelah, sehingga merawat bayi pun akan terasa sulit.
Selain itu, kondisi mastitis ini bisa memungkinkan beberapa ibu harus menyapih anak sebelum waktunya.
Lantas, apa saja penyebab mastitis? Mastitis terjadi karena beberapa hal di antaranya:
Baca Juga: Apakah Bayi Sudah Cukup ASI? Ini Tanda si Kecil Mengalami Dehidrasi
- Saluran susu yang tersumbat
Jika payudara tidak sepenuhnya kosong saat menyusui, salah satu saluran ASI bisa tersumbat.
Di mana penyumbatan tersebut dapat menyebabkan infeksi payudara.
- Bakteri memasuki payudara
Bakteri dari permukaan kulit dan mulut bayi dapat masuk ke saluran susu melalui celah di kulit puting atau melalui lubang saluran susu.
Kemudian susu yang masih ada di payudara dan tidak dikosongkan pun dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri.
Kawan Puan, kondisi mastitis dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu payudara, di antaranya:
Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Produksi ASI? Dokter RSPI Beri Bocorannya
- Breast tenderness
- Pembengkakan payudara
- Penebalan jaringan payudara atau benjolan payudara
- Nyeri atau sensasi terbakar terus menerus atau saat menyusui
- Kulit kemerahan
- Demam mencapai 38,3 derajat celsius atau lebih tinggi.
Kawan Puan, jika mengalami gejala di atas, ibu menyusui harus segera ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Dengan adanya perawatan yang sesuai, ibu pun dapat kembali menyusui anaknya dengan normal.
Bilamana mastitis tidak diobati dengan benar maka dapat membuat saluran susu tersumbat, sehingga menyembabkan kumpulan nanah (abses) berkembang di payudara.
Abses tersebut pun harus segera ditindaklanjuti biasanya dengan drainase bedah.
Lebih lanjut, untuk terhindar dari mastitis, maka ibu menyusui harus merawat payudara dengan tepat, salah satunya dengan menggunakan ukuran bra yang sesuai. (*)
Baca Juga: Hari ASI Sedunia, Ketahui 6 Tips Menyusui di Tempat Umum Berikut Ini