Ingin Bekerja di Bidang Teknologi? Ketahui Dulu Apa Itu Startup dan Decacorn

Parapuan.co - Kawan Puan, istilah startup sering kali dikaitkan dengan perusahaan rintisan.

Kamu tentunya juga sudah familier dan mungkin tidak memerlukan penjelasan lebih dalam tentang startup.

Akan tetapi jika dikaitkan dengan decacorn, istilah startup tidak hanya dimaknai sebagai perusahaan rintisan semata, loh.

Mengapa demikian? Untuk bisa menjawabnya, ketahui dulu perbedaan istilah startup dengan decacorn sebagaimana mengutip Kompas.com berikut ini!

Apa Itu Startup?

Kata startup berasal dari bahasa Inggris, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti rintisan.

Startup merujuk pada perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi dan masih dalam fase pengembangan.

Di fase tersebut, penelitian juga masih terus dilakukan untuk menemukan pasar maupun mengembangkan produknya.

Istilah perusahaan startup juga mengacu pada perusahaan yang layanan atau produknya berbasiskan teknologi.

Baca Juga: Perusahaan Startup Ini Hadirkan Solusi Digital untuk Gerakan UMKM Kekinian

Sederhananya, beda startup dengan perusahaan konvensional lainnya terletak pada sisi teknologi, baik soal penggunaannya untuk operasional maupun produknya. 

Pengertian Decacorn

Lantas, apa itu decacorn yang dikaitkan dengan startup? Apakah keduanya sama atau berbeda?

Perusahaan startup mempunyai tiga level berbeda, dan decacorn adalah salah satu tingkatannya.

Decacorn merujuk pada perusahaan startup yang berada di level tengah, setingkat di atas unicorn dan di bawah hectacorn.

Startup dengan level decacorn mempunyai valuasi senilai 10 miliar dolar AS atau setara Rp140 triliun.

Beberapa perusahaan startup dengan level decacorn, misalnya SpaceX, Uber, Airbnb, WeWork, dan masih banyak lagi.

Di Indonesia, perusahaan dengan level ini pada tahun 2021 ditempati oleh Gojek daan Tokopedia.

Keduanya menjadi perusahaan startup decacorn pertama di Indonesia sejak merger di bawah payung ekosistem GoTo.

Nah, sudah tahu beda antara startup dan decacorn kan, Kawan Puan?

Baca Juga: Tren PHK Karyawan, Ini 5 Tips Agar Perusahaan Startup Bertahan Menurut Ahli

(*)