4 Kiat Mengatasi Trauma Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Parapuan.co - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terjadi ketika seseorang menggunakan kekerasan atau manipulasi psikologis terhadap pasangannya.

Bentuk-bentuk KDRT dapat berupa kekerasan seksual, fisik, emosional, penelantaran, dan ancaman.

KDRT menjadi pengalaman pahit hingga memicu trauma, terlebih hal tersebut dilakukan oleh seseorang yang dicintai.

Jika dibiarkan begitu saja, KDRT dapat merenggut kesejahteraan emosional dan fisik seseorang secara keseluruhan.

Melansir Healthshots, berikut kiat mengatasi kekerasan dalam rumah tangga yang perlu diketahui: 

1. Kenali Hubungan yang Kasar

Langkah pertama dan terpenting adalah menyadari bahwa kamu sedang berada dalam hubungan yang kasar.

Karena KDRT tidak selalu melibatkan penyerangan fisik, para korban kerap tidak dapat mengenali pola relasional seperti itu.

Mengakui posisimu tidak baik-baik saja merupakan awal yang baik untuk mengatasi trauma akibat KDRT.

Baca Juga: Jenis Trauma Akibat Kekerasan pada Perempuan dan Cara Mengatasinya

2. Fokus pada Diri Sendiri

Perasaan tidak aman dan kesulitan dalam menjalin hubungan selalu menjadi masalah bagi orang dengan trauma.

Fokus pada diri sendiri dan berinteraksi dengan orang-orang terdekat dapat membantumu mengatasi trauma lebih baik.

3. Berkonsultasi dengan Ahli Kesehatan Mental

Konsultasi dengan terapis atau konselor untuk membantu mengatasi gangguan stres pasca-trauma. Tentunya, hal tersebut sangatlah penting.

Ahli akan membantumu dalam mengekspresikan emosi guna memberi ruang bagi diri sendiri untuk memproses trauma.

4. Percaya Trauma Bisa Dilewati

Penyembuhan bukanlah proses semalam, proses mengelola trauma akibat KDRT perlu dilakukan secara konsisten.

Baca Juga: Kenali 3 Jenis Trauma Psikologis yang Bisa Ganggu Kesehatan Mental

Kamu harus percaya bahwa trauma bisa dilewati, serta menciptakan masa depan yang baru untuk kehidupan lebih baik.

Nah, itulah kiat mengatasi kekerasan dalam rumah tangga yang perlu diketahui ya, Kawan Puan. Jangan lupa mencari bantuan saat kamu sudah merasa tidak aman lagi. 

(*)