Review Film Fall, Kekuatan Perempuan Bertahan Hidup di Ketinggian

Alessandra Langit - Selasa, 9 Agustus 2022
Review film Fall, kisah dua perempuan terjebak di menara tinggi dan mencoba bertahan hidup.
Review film Fall, kisah dua perempuan terjebak di menara tinggi dan mencoba bertahan hidup. Lionsgate

Parapuan.co - Kawan Puan pecinta film thriller dan petualangan, sebentar lagi kamu akan diajak mengikuti kisah menegangkan dua sahabat perempuan dalam film Fall.

Film yang disutradari oleh Scott Mann ini dijadwalkan tayang pada 12 Agustus 2022 mendatang.

PARAPUAN berkesempatan menghadiri Special Screening Film Fall pada Senin (8/8/2022) di kawasan Jakarta Selatan.

Lewat film ini, penonton banyak belajar soal persahabatan, kekeluargaan, dan memegang harapan yang teguh dalam hidup ini.

Film Fall menceritakan dua sahabat perempuan bernama Becky (Grace Fulton) dan Hunter (Virginia Gardner).

Bagi mereka berdua, hidup adalah tentang menaklukkan ketakutan dan melampaui batas.

Melawan rasa takut, mereka pun mendaki 2.000 kaki ke puncak menara radio terpencil yang telah terbengkalai.

Pacuan adrenalin mereka pun berubah menjadi tanda tanya soal hidup dan mati saat mereka terdampar di puncak tersebut tanpa adanya jalan turun.

Keterampilan panjat tebing mereka diuji saat mereka mati-matian berjuang untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Tips Merawat Kulit ala Atlet Panjat Tebing Perempuan, Aries Susanti

Berbagai rintangan pun siap menyerang mereka, dari mulai kurangnya persediaan makan dan minum hingga ketinggian yang menyebabkan vertigo.

Penting untuk Kawan Puan ketahui bahwa film ini tidak dianjurkan bagi kamu atau kerabatmu yang memiliki acrophobia, ketakutan akan ketinggian.

Ikut terjebak, adrenalin terpacu

Becky dan Hunter tidak memanjat menara radio tersebut berdua saja, mereka juga mengajak penonton untuk menuju puncaknya.

Lewat plot hingga pengambilan gambar, penonton seakan mengikuti setiap langkah Becky dan Hunter menuju puncak menara tersebut.

Tak hanya itu, penonton juga diajak untuk merasakan setiap rintangan dan terjebak di ketinggian yang dingin serta menyeramkan.

Rintangan yang datang silih berganti dan tak terduga membuat semua yang menyaksikan film ini ikut mengantisipasi adanya bahaya.

Menyaksikan film ini sama dengan merasakan lelahnya memanjat menara dengan ketinggian yang luar biasa.

Desain suara nafas yang tak beraturan hingga angin kencang di ketinggian membuat petualangan ini terasa nyata.

Baca Juga: Bisa Sekaligus Liburan, Rekomendasi Olahraga di Alam yang Menyenangkan

Pergerakan kamera yang seringkali melemparkan arah ke bawah sukses membuat penonton seolah terlibat dalam pendakian dengan taruhan nyawa ini.

Harapan dan empati yang dibagi bersama

Tak hanya lewat gambaran ketinggian yang ngeri, film ini juga menumbuhkan empati penonton kepada karakter-karakternya.

Dibuka dengan kisah yang tragis, sedari awal karakter sudah ditempatkan pada kedukaan dan kesedihan yang mendalam.

Mimik dan gerak lakon para pemainnya sangatlah dekat dengan rasa kehilangan yang kita temukan di keseharian.

Setiap langkah anak tangga yang dinaiki menuju puncak menara tersebut berhasil menumbuhkan gejolak rasa, baik kekhawatiran maupun harapan. 

Harapan seakan menjadi satu-satunya "senjata" karakter utama dalam film ini untuk bertahan hidup.

Empati penonton pun bertambah saat harapan tersebut perlahan-lahan terkikis seiring dengan kegagalan-kegagalan yang dihadapi oleh karakter.

Walaupun dibalut dengan thriller yang mencekam dan mengejutkan, film ini juga memberikan pengalaman manusiawi yang menyentuh hati.

Baca Juga: Tayang 17 September, Intip Trailer Serial Thriller Korea Squid Game

Perempuan berdaya yang mendobrak batas

Sedari awal, film ini mampu mematahkan stigma bahwa olahraga ekstrem hanya untuk laki-laki.

Dua karakter utama perempuan dalam film ini memberikan pelajaran bahwa perempuan juga mampu melewati tantangan yang memacu adrenalin.

Kebutuhan perempuan dalam film ini merupakan stigma "maskulin" yang sering kita temukan di keseharian yaitu tantangan untuk tetap merasa hidup.

Persahabatan antar dua perempuan ini juga dinamika yang menarik, menyuarakan arti women support women.

Di tengah ketakutan dan patah hati, keduanya masih saling memberi kekuatan.

Bahkan di babak awal film, kedua karakter perempuan ini mampu saling membangkitkan diri dari keterpurukan dan kedukaan.

Kemampuan bertahan hidup, keberanian menantang maut, dan keberdayaan perempuan dibuktikan dalam film Fall ini.

Walaupun memantik rasa takut, film Fall sukses menjadi motivasi untuk perempuan terus mengejar mimpinya, bahkan jika mimpi tersebut terasa sangat jauh.

Perempuan juga diajak untuk terus menikmati hidup, memanfaatkan setiap waktu yang kita miliki untuk hal-hal yang membuat kita merasa utuh.

Baca Juga: 4 Cara Mendukung Sesama Perempuan dan Mengapa Itu Penting Dilakukan

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja