Parapuan.co - Saat ini, istilah love language atau bahasa cinta menjadi perbincangan di masyarakat.
Bahasa cinta itu penting dan bisa meningkatkan hubungan antara kita dengan pasangan.
Setiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda-beda satu sama lainnya.
Menurut relationship coach Lex dePraxis, ada 5 jenis bahasa cinta, yakni kata-kata, sentuhan fisik, hadiah, pelayanan, serta waktu yang berkualitas.
“Kalau kita ingin lebih mencintai pasangan kita, sebaiknya menggunakan bahasa yang ia pahami, kata Lex dePraxis dalam dalam acara kelas offline Love Language & Money yang diselenggarakan di OCBC NISP Tower, Jakarta, Sabtu (06/08./2022).
Dalam kesempatan yang sama, Nyala Coach Ario Pratomo mengatakan bahwa bahasa cinta bisa berdampak pada keuangan yang tidak sehat.
Ario pun mencontohkan sebagian dari bentuk bahasa cinta. Dalam contoh tersebut, bahasa cinta berpengaruh pada kondisi keuangan jika adanya pengeluaran untuk memenuhi bahasa cinta dari pasangannya.
“Bisa nggak sehat banget kalo pasangannya satu quality time satu receiving gift trus nggak ada budgetnya,” ujar Ario.
“Kita quality time terus, nongkrong segala macem terus yang satunya minta hadiah yang butuh lebih banyak uang,” lanjutnya.
Baca Juga: Mulai Seru, Ini 3 Love Language yang Ada di Drama Korea My Liberation Notes
Jika pengeluaran tidak dijaga, tentunya akan mempengaruhi kondisi keuangan yang memburuk.
“Kalo memang itu nggak dijaga ya pasti akan boncos. Tapi bisa menguntungkan juga,” kata influencer ini.
Masih menggunakan contoh yang sama, ia mengatakan bahwa salah satu bentuk bahasa cinta itu tak selalu dalam berwujud materi.
Dalam memenuhi bahasa cinta juga bisa dalam bentuk waktu atau usaha yang dikerahkan seseorang kepada pasangannya.
“Kalo recieving gift ketemu quality time misalnya dia suka dikasih sesuatu seperi waktu atau usaha, itu bisa macam-macam dan itu adalah hadiah bentuknya,” papar Ario.
Adapun contoh usaha lainnya yang dipaparkan Ario seperti mengingat tempat pertama kali berkencan.
“Atau sesuatu yg mengingatkan ‘aku inget pernah makan disini. ‘Makan disini yuk, kita quality time’, itu gift juga, gift untuk quality time,” papar Ario.
“Jadi the effort that matters sebenernya untuk gift itu. Effortnya bisa sesuatu yang membutuhkan uang, tapi nggak harus,” lanjutnya.
Dengan memahami bahasa cinta dan kondisi keuangan tentu akan membuat kedua hal tersebut menjadi lebih baik lagi. (*)
Baca Juga: 5 Cara Memperkuat Hubungan Suami Istri, Penting Ketahui Love Language