5 Rekomendasi Cushion untuk Kulit Remaja, Semua dari Brand Lokal

Ratu Monita - Rabu, 10 Agustus 2022
Cushion untuk remaja.
Cushion untuk remaja. Dmytro Pokulityi

Y.O.U Makeups The Simplicity Color Corrector Cushion.
Y.O.U Makeups The Simplicity Color Corrector Cushion. Shopee

Y.O.U menghadirkan cushion yang cocok digunakan oleh remaja dengan kandungan ekstrak Kroklan.

Formula tersebut menjadikan cushion ini mampu mencerahkan kulit, serta melembapkan kulit sepanjang hari. 

Dalam kemasan produk bernuansa peach tersebut cushion ini juga memiliki kandungan Dimethicone yang biasa ditemukan di dalam produk pelembap dan bersifat oklusif.

Untuk coverage-nya, produk yang dibanderol seharga Rp95.000 ini memberikan hasil medium coverage, sehingga tampilan wajah akan terlihat kilau natural.

4. BLP Cover Cushion 

BLP Cover Cushion.
BLP Cover Cushion. BLP

Brand makeup By Lizzie Parra juga turut menyediakan cushion dengan formula yang tepat untuk remaja yakni BLP Cover Cushion. 

Cushion dari BLP ini diklaim mampu menutup segala noda kekurangan di wajah dengan coverage-nya yang tinggi dan mampu menyamarkan pori-pori.

Keunggulan lainnya, ia memiliki formula yang cocok untuk remaja dengan kulit berminyak, terlebih lagi dengan formula non-comedogenic dan non-fragrance.

Dengan efek satin finish, cushion ini bisa kamu beli dengan harga mulai dari Rp189.000.

5. Wardah Instaperfect Mineralight Matte BB Cushion

Wardah Instaperfect Mineralight Matte BB Cushion.
Wardah Instaperfect Mineralight Matte BB Cushion. Shopee

Rekomendasi cushion terakhir ada Instaperfect Mineralight Matte BB Cushion dari Wardah yang breathable dan mengandung skincare berupa Mineralight Fix.

Tak sampai di situ, cushion dari Wardah ini juga memiliki SPF 50 PA++++ yang dapat bantu melindungi kulit. 

Cushion bertekstur ringan dan memiliki daya coverage medium to full ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp177.000. 

Baca Juga: 5 Makeup Item Esensial untuk Remaja, Belum Perlu Pakai Banyak Produk

(*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?