Parapuan.co - Dapat menempuh pendidikan di universitas terbaik di dunia, seperti Ivy League dan universitas kelas dunia lainnya, seperti Stanford, MIT, dan UC Berkeley merupakan mimpi banyak orang.
Untuk bisa tembus universitas-universitas tersebut, tentunya tidaklah mudah, terlebih seiring dengan meningkatnya minat calon mahasiswa untuk mendaftar.
Di sisi lain, universitas unggulan dunia yang menerima puluhan ribu aplikasi setiap tahunnya hanya menerima mahasiswa dengan jumlah terbatas.
Dalam lingkungan kompetitif ini, Kawan Puan yang ingin melanjutkan studi di universitas terbaik dunia tentu harus mempersiapkan diri dengan matang.
Prestasi akademis saja ternyata tidak cukup untuk mendapatkan pengakuan dan membuatmu diterima di universitas unggulan dunia, lo.
Bahkan, salah satu universitas terbaik dunia, Stanford, menolak 69 persen calon mahasiswa dengan skor SAT sempurna dalam lima tahun terakhir.
“Berbeda halnya jika ingin memasuki universitas sekelas Ivy League di Amerika Serikat (AS), cemerlang secara akademis saja tidaklah memadai,” ujar mantan Associate Director of Admissions di Stanford University, Daniel Chung, dalam konferensi pers Crimson Education, Rabu (10/8/2022).
Daniel menjelaskan untuk menyeleksi puluhan ribu aplikasi, pihak universitas akan menilai calon mahasiswa secara holistik dengan melihat kegiatan yang dilakukannya di luar ruang kelas.
Universitas unggulan umumnya ingin melihat mahasiswa yang dapat membawa pengaruh positif bagi budaya kampus dan menambah kekayaan sejarah alumninya.
Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi Diri, Catat 5 Strategi Taklukkan Beasiswa Luar Negeri