Parapuan.co - Kabar membahagiakan datang dari ajang Miss Universe yang baru-baru ini mengubah peraturan terkait status pesertanya.
Jika dulu peserta Miss Universe adalah perempuan usia tertentu dengan status belum menikah dan belum punya anak, untuk ajang tahun depan persyaratan tersebut diubah.
Miss Universe 2023 bakal mengizinkan ibu dan perempuan menikah untuk ikut dalam kompetisi.
Ini adalah perubahan inklusif yang dilakukan oleh kontes Miss Universe dalam proses pemilihan peserta setelah lebih dari 70 tahun.
Mulai tahun depan, tepatnya pada kontes Miss Universe 2023, ibu dan perempuan menikah bisa bersaing dalam kompetisi ini.
Alhasil, kontes Miss Universe ke-72 tahun 2023 nanti akan jadi catatan bersejarah saat di mana ibu dan perempuan menikah bisa ikut serta.
Sebuah sumber yang dekat dengan organisasi Miss Universe mengonfirmasi kebenaran berita tersebut.
Sumber tersebut mengatakan bahwa Miss Universe akan mengizinkan ibu dan perempuan menikah menjadi peserta kontes tahun depan.
Perubahan dibuat untuk menghargai hak perempuan dalam menentukan pilihan hidupnya, termasuk untuk menikah dan menjadi ibu.
Baca Juga: Harnaaz Sandhu dari India Jadi Pemenang Ajang Miss Universe 2021
"Kita semua percaya bahwa perempuan harus memiliki hak pilihan atas hidup mereka dan bahwa keputusan pribadi manusia tidak boleh menjadi penghalang bagi kesuksesan mereka," ujar sumber dalam sebuah memo, melansir dari Business Insider, Kamis, (11/8/2022).
Sebelum adanya peraturan tersebut, peserta Miss Universe selama ini adalah hanya perempuan yang belum pernah menikah dan tidak memiliki anak.
Peserta pun dibatasi oleh umur, yakni antara 18 sampai dengan 28 tahun.
Namun seiring dengan perubahan yang akan diberlakukan pada kontes Miss Universe ke-72 tahun 2023, perempuan yang sudah jadi ibu dan sudah menikah kini bisa memperebutkan gelar Miss Universe.
Akan tetapi, kelompok usia peserta Miss Universe akan tetap sama, yakni antara 18 sampai dengan 28 tahun.
Andrea Meza, Miss Universe 2020, mengatakan bahwa kebijakan persyaratan peserta kontes tersebut sebenarnya sudah terdengar sejak lama.
Ia pribadi menuturkan bahwa dirinya ikut senang dengan kebijakan tersebut karena itu berarti mengizinkan perempuan menikah dan ibu untuk tetap berkarya.
Andrea Meza pun mengatakan bahwa sudah saatnya kontes Miss Universe ini terbuka untuk perempuan yang sudah berkeluarga.
"Sejujurnya saya suka ini terjadi," ungkapnya.
Baca Juga: Miss Myanmar jadi Buronan Usai Suarakan Kudeta Negara di Miss Universe
"Sama seperti perubahan masyarakat dan perempuan sekarang menduduki posisi kepemimpinan di mana di masa lalu hanya laki-laki yang bisa, sudah saatnya kontes berubah dan terbuka untuk perempuan dengan keluarga," jelasnya lebih lanjut.
Andrea Meza juga sempat menyinggung bagaimana sekarang ini ada perempuan yang sudah menikah dan menjadi ibu di usia 20-an.
Di mana pilihan perempuan untuk membangun sebuah keluarga di usia awal 20-an tersebut tidak seharusnya menjadi penghalang dirinya ketika ingin berkarier maupun berkarya.
Termasuk juga ketika para perempuan menikah dan sudah menjadi ibu ingin ikut dalam ajang Miss Universe.
"Ada banyak perempuan yang menikah muda atau memiliki anak di awal usia 20-an dan mereka selalu ingin berpartisipasi dalam Miss Universe tetapi tidak bisa karena aturan," ucapnya.
"Sekarang para perempuan itu bisa memulai atau meningkatkan karier mereka di dunia hiburan karena perubahan ini," tuturnya.
Di sisi lain, perempuan asal Meksiko itu juga tak menampik bahwa perubahan peraturan terkait syarat peserta Miss Universe bakal memicu pro dan kontra.
"Beberapa orang menentang perubahan ini karena mereka selalu ingin melihat seorang perempuan cantik lajang yang tersedia untuk suatu hubungan," katanya.
"Mereka selalu ingin melihat perempuan yang dari luar terlihat begitu sempurna sehingga dia hampir tidak terjangkau," tambahnya.
Namun ia menegaskan bahwa pandangan tersebut sangatlah seksis. "Yang pertama seksis dan yang terakhir tidak realistis," tegasnya.
Terakhir, Andrea Meza juga menekankan bahwa perempuan mampu memiliki posisi kepemimpinan yang menuntut tanpa maupun dengan keluarga.
"Sama seperti di industri lainnya, perempuan mampu memiliki posisi kepemimpinan yang menuntut tanpa atau dengan keluarga, tidak berbeda dalam hal ini," tutupnya.
Pada dasarnya, setiap perempuan memiliki hak atas pilihan yang ia ambil dalam hidupnya, termasuk untuk menikah dan memiliki anak di usia muda.
Status perempuan sebagai seorang istri maupun ibu pun tak seharusnya menghalangi kita untuk tetap berkarya maupun berkarier.
Dengan adanya perubahan persyaratan peserta Miss Universe 2023, semoga ini bisa jadi jalan ke depannya untuk para perempuan yang sudah menikah maupun menjadi ibu untuk bisa ikut berpartisipasi dalam ajang kompetisi.
Bagaimana tanggapan Kawan Puan soal perubahan kebijakan peserta Miss Universe 2023?
Baca Juga: Miss Bulgaria Sebut Andrea Mezza Tidak Pantas jadi Miss Universe 2020, ini Alasannya
(*)