Dalam obrolan tersebut, ceritakan tentang rencana keuangan kita di masa depan.
"Start dari cerita, bukan nanya. Kalo misalnya kita nanya kamu asetnya berapa, kamu punya investasi dimana aja, jujur itu nggak enak. Kalo di pacaran 6 bulan pertama, 1 tahun nggak enak," kata Lex dalam Kelas offline Love Language & Money yang diselenggarakan di OCBC NISP Tower, Karet Kuningan, Jakarta, Sabtu (06/08/2022).
Menurut Lex, langsung menanyakan kondisi dan rencana finansial akan terasa seperti "menyerang" pasangan.
Sebagai contoh, misalnya Kawan Puan memiliki rencana ingin punya rumah sendiri setelah pensiun untuk ditinggali bersama pasangan agar tak memberatkan anak.
Dalam hal ini, tentu kamu memiliki rencana untuk memiliki rumah di masa tua.
Kawan Puan bisa menceritakan hal ini ke pasangan dan menanyakan soal pendapatnya.
Pendapat pasangan tersebut yang akan kita lihat untuk hubungan kedepannya.
Jika pasangan terlihat kesulitan untuk menjawabnya, ada berbagai alasan.
"Kalau dia ngomong nya a-i-u berarti belum pernah mikirin. Atau mungkin dia belum sedetil itu. Mungkin dia tidak setuju dengan apa yang kita pengen," jelasnya.
Baca Juga: Bahasa Cinta Bisa Pengaruhi Kondisi Keuangan? Ini Penjelasannya
Jika pasangan risih untuk diajak membicarakan keuangan, Kawan Puan tak harus langsung memutuskan hubungan dengan pasangan.
Namun,pertimbangkan kembali rencanamu dan pasangan untuk hubungan kalian kedepannya.
"Kalau diajak ngomong seperti ini pasangannya risih, dia kayaknya nggak mau diajak ngomong. Sarannya makin mudurin deh rencana nikahnya. Tunggu sampai dia terbiasa ngomong gitu," papar Lex.
"Ngomong aja belum siap apalagi untuk investasi," ucapnya.