Parapuan.co - Kawan Puan, menerima diri sendiri setelah menjadi korban dari tindak kekerasan seksual tentu bukan hal yang mudah.
Hal ini juga dialami oleh Amy Fitria, seorang sexual violence activist yang dulunya sempat menerima kekerasan seksual.
Kepada PARAPUAN, Amy mengisahkan tindak kekerasan seksual yang dialaminya pada 13 Agustus 2019 membuatnya mempertanyakan diri sendiri.
Selain itu, Amy mengatakan kalau dirinya merupakan tipe orang yang respons terhadap suatu kejadian secara tidak langsung.
"Jadi biasanya kalau ada sesuatu yang terjadi di hidup aku, aku shock, shocknya rada lama. Butuh waktu beberapa hari untuk memproses, dan kaya benar-benar menyadarkan 'Oh ini benar-benar kejadian ya'," kata Amy di Podcast Cerita Parapuan.
Amy merasa down di saat ia makan pancake kesukaannya dan tepat di saat sang pacar sedang pergi ke toilet, ketika mengingat tindak kekerasan seksual tersebut, tiba-tiba semua perasaannya pun keluar.
"Udah enggak nangis histeris, tapi breakdown di situ juga," cerita Amy.
Ketika ia menyadari kalau sesuatu benar-benar terjadi dalam hidupnya, Amy mengaku perasaanya campur aduk.
"Karena hidup aku pasti udah berubah dengan kejadian kaya gitu, aku di saat itu langsung ngungsi di apartement temen aku. Jadi aku enggak berani tidur di rumah, dan ibu aku tidur di rumah saudara. Jadi rumah kosong sebulan dua bulan," ujar Amy.
Baca Juga: Bantuan yang Perlu Diberikan pada Korban Pemerkosaan, Salah Satunya Aborsi Aman
Dampak Psikologis yang Dialami Amy Fitria
Setelah mengalami tindak kekerasan seksual, Amy merasa takut bahwa ia akan dipantau dan was-was jika ada orang yang mengikutinya.
"Yang tadinya aku suka jalan-jalan sendiri, beraktivitas sendiri, di saat itu aku udah enggak nyaman lagi, untuk pergi sendiri, untuk makan sendiri," ujarnya.
Tak dipungkiri setelah mengalami kekerasan seksual ia merasa ketakutan untuk melakukan hal sendiri.
Amy merasa kebebasannya untuk melakukan berbagai hal sendiri sudah diambil oleh pelaku.
Bukan itu saja, Amy pun ketakutan karena ia merasa pelaku sudah mengetahui lokasi rumahnya.
Oleh karena itu, ia pun dengan berani melapor ke tetangga tentang apa yang dialaminya.
Dengan adanya tetangga, Amy berharap kalau dirinya akan merasa lebih aman, karena ada orang di sekitar rumah yang bisa melindunginya.
Buruknya lagi setelah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan itu, pelaku kekerasan seksual masih meneror Amy lewat pesan pribadi di Instagram.
Tentunya setelah mengalami kejadian merugikannya tersebut, Amy pun melapor ke polisi, hingga akhirnya pelaku kekerasan seksual ditangkap.
Sebenarnya kasus Amy sempat ter-pending saat diproses kepolisian karena ia tak bisa menghadirkan bukti dari pelaku.
"Cuma semenjak aku menyuarakan diri, semenjak kasus aku public, akhirnya dia diseret dengan pasal ITE," tutup Amy.
Baca Juga: Podcast Cerita PARAPUAN: Amy Fitria Ungkap Titik Balik untuk Jadi Sexual Violence Activist
(*)